Saksi Prabowo-Hatta Tolak Tandatangani Hasil Pemilu Bengkulu

Hasil akhir rekapitulasi data Pilpres Kota Bengkulu, Prabowo-Hatta memperoleh 81.132 suara. Sedangkan Jokowi-JK unggul dengan 83.135 suara.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 17 Jul 2014, 21:29 WIB
Sejumlah Kecamatan di Jakarta menyelenggarakan rapat Pleno perhitungan suara. Hasil rekapitulasi suara selanjutnya akan dibawa ke tingkat KPU Kota.

Liputan6.com, Bengkulu - Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pilpres oleh KPU Kota Bengkulu berlangsung panas. Saksi tim pemenangan calon nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melancarkan aksi protes dan menolak menandatangani berita acara hasil penghitungan suara.

Saksi tim pemenangan Prabowo-Hatta Marliadi menuding, ada kecurangan pada Daftar Pemilih Tetap dan masyarakat tidak diberikan hak secara proporsional.

"Sedikitnya 6.000 lebih, pemilih hanya membawa KTP dan KK, ini tidak beres. Tingkat golput berdasarkan data kami juga cukup tinggi, mendekati angka 40 persen," tegas Marliadi di sela-sela rapat pleno di Bengkulu, Kamis (17/7/2014).

Pihaknya akan membawa persoalan ini ke pleno tingkat KPU Provinsi Bengkulu hingga KPU pusat dan menyiapkan seluruh data untuk dikirimkan ke Jakarta sebagai bahan jika nanti ada gugatan di Mahkamah Konstitusi.

Ketua KPU Kota Bengkulu Darlinsyah mengatakan, rapat pleno secara umum berlangsung sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku. Jika nanti ada gugatan, pihaknya yakin seluruh data dan dokumen yang dimiliki tidak ada persoalan.

"Silakan saja jika tidak mau tanda tangan dan jika memang ada gugatan, siap dengan data dan dokumen secara lengkap," tegas Darlinsyah.

Hasil akhir rekapitulasi data Pilpres di Kota Bengkulu, Prabowo-Hatta memperoleh 81.132 suara. Sedangkan Jokowi-JK unggul dengan 83.135 suara atau lebih banyak 2.003 suara.

Total jumlah pemilih sah di Kota Bengkulu 165.358 orang, 79.049 pemilih laki laki dan 86.309 perempuan perempuan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya