Liputan6.com, Jakarta Berkurangnya waktu tidur pada remaja disiasati dengan menambah waktu tidur di akhir pekan. Cara ini sebenarnya tidak cukup baik karena mereka mengubah jam tubuh secara paksa, sehingga menimbulkan efek seperti jet lag saat anak kembali ke rutinitas sekolah di Senin pagi.
Strategi terbaik tentu saja dengan membuat pola tidur yang sama setiap harinya. Tidur dan bangun di jam yang sama dengan waktu tidur yang cukup. Dengan begitu, anak remaja bisa menjalani aktivitas sekolahnya dengan lebih baik.
Advertisement
Jadikan Kebiasaan
* Tekankan pentingnya tidur yang baik pada anak remaja. Sebutkan manfaat paling nyata yang bisa diperoleh anak dengan tidur sehat, yaitu dalam hal ingatan dan performa.
* Sedapat mungkin minta anak mengurangi minuman yang mengan¬dung kafein seperti minum¬an berkarbonasi, teh, maupun kopi.
* Biasakan anak untuk tidak berada dalam kondisi kekenyangan maupun kelaparan menjelang tidur.
* Biasakan anak memiliki rutinitas tidur.
* Pastikan lingkungan tidur yang nyaman. Idealnya kamar dalam suasana gelap, adem, tenang, dan nyaman.
* Jauhkan televisi dari kamar tidur anak. Cahaya dari televisi bisa mengganggu tidur anak.
* Pastikan tempat tidur anak nyaman.
* Pola tidur yang dipelajari sejak remaja akan menjadi kebiasaan hingga mereka dewasa nanti. Pastikan pola tidur yang baik ini dilatih sejak dini.