SBY: Keluarga WNI Korban MH17 Harus Lebih Dulu Tahu

"Tentu kita menunggu sesuai dengan imbauan maskapai penerbangan Malaysia untuk mengumumkan secara resmi kepada publik," kata SBY.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Jul 2014, 11:51 WIB
Puluhan orang terlihat berkumpul di depan Kedutaan Besar Belanda di Ukraina untuk memberi ucapan belasungkawa atas jatuhnya pesawat MH17, Jumat (17/7/14). (AFP PHOTO/Sergei Supinsky)

Liputan6.com, Jakarta Tercatat ada 12 WNI dari 298 penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17 akibat dihantam rudal di Ukraina. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terus bekerja melakukan identifikasi.

"Dari 298 orang yang ada di dalam pesawat itu, yang menjadi korban, ada sejumlah saudara kita warga negara Indonesia," kata Presiden SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (18/7/2014).

Dalam kaitan ini, lanjut SBY, Kemenlu dan sejumlah kedutaan besar Indonesia, utamanya kedubes di Belanda, Ukraina, Rusia, dan Malaysia, sekarang dan sedang terus bekerja untuk melakukan identifikasi resmi berapa banyak dan siapa WNI yang menjadi korban.

"Tentu kita menunggu sesuai dengan imbauan maskapai penerbangan Malaysia untuk mengumumkan secara resmi kepada publik, karena prinsipnya keluarga korban harus terlebih dahulu tahu," ucap SBY.

Meski Malaysia Airlines belum mengeluarkan manifest penumpang yang resmi, namun KBRI Malaysia melalui Atase Perhubungan sudah mendapatkan nama-nama mereka.

Ini berdasarkan hasil penyidikan otoritas penerbangan Malaysia yang dikirim kepada Kementerian Perhubungan Indonesia melalui Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata.

Mereka adalah Hadiono Gunawan, Yodricunda Theistiasih, Ketut Wiartini, Yuli Hastini, Supartini, Hendry, Gerda Leliana Lahenda, Werther Smallenburg, Jane M Adi Soetjipto, Vickiline Kurniati Kardi, Wayan Sujana, dan seorang bayi bernama Clarice Yelena Huizen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya