Liputan6.com, Jakarta - Jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) di perbatasan Rusia-Ukraina menyisakan teka-teki besar. Beredar kabar jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan MAS017 itu lantaran dihantam rudal milik pasukan pemberontak pro-Rusia.
Sales and Marketing Manager Commercial Malaysia Airlines, Alvin Maulana mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti jatuhnya pesawat Boeing 777-400 itu. Hingga saat ini, tidak ditemukan panggilan darurat dari pilot pesawat.
"MAS menegaskan, dalam kecelakaan itu tidak ada panggilan darurat," kata Alvin di kantor perwakilan Malaysia Airlines, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2014).
Alvin menjelaskan, korban jatuhnya pesawat bukan 295 termasuk awak pesawat, tapi 298 jiwa. Mereka terdiri dari 15 awak pesawat, 154 warga Belanda, 38 warga Malaysia, 27 warga Australia, 12 warga negara Indonesia, 9 warga Inggris, 4 warga Jerman, 4 warga Belgia, 3 warga Filipina, dan 1 warga Kanada.
"Sisanya belum teridentifikasi. Sejauh ini ada 3 bayi menjadi korban, 2 warga Malaysia dan 1 warga Indonesia," tandasnya.
Saat ini kantor perwakilan Malaysia Arlines di Gedung WTC, Sudirman, Jakarta, mulai dijaga ketat. 4 Petugas keamanan dari Malaysia Airlines secara khusus berjaga di lobi gedung. Sedangkan awak media tidak diizinkan masuk. (Yus)
Baca juga:
Suasana Duka Selimuti Keluarga Korban MH17 di Jakarta
Soal MH17, SBY Bakal Komunikasi Langsung dengan PM Malaysia
SBY: Indonesia Siap Gabung Dalam Investigasi Jatuhnya MH17
Advertisement