Liputan6.com, New York - Jangan pernah mencoba mengubah apapun pada bisnis yang tengah mencetak kesuksesan besar. Alih-alih mendapat untung, produk Anda justru bisa ditinggalkan konsumen dan membuat pendapatan perusahaan terus berkurang.
Salah satu perusahaan besar yang pernah keliru dan terlalu berani mengambil keputusan bisnis adalah Coca-Cola. Pada 1985, guna merayakan ulang tahunnya, Coca Cola memperkenalkan produk baru bernama New Coke.
Advertisement
Dalam produk barunya itu, Coca-Cola mengubah sedikit rasanya meski sebagian besar formula dan resepnya masih sama. Sayangnya, keputusan tersebut ternyata tidak terlalu disukai para pecinta produk Coca-Cola.
Kala itu volume penjualan Coca-Cola anjlok hingga 20 persen membuat pihak perusahaan kebingungan. Pihak manajemen sangat penasaran mengenai apa yang sebenarnya terjadi hingga volume penjualan produk Coca-Cola anjlok parah.
Setelah itu, Coca-Cola memutuskan untuk menggunakan formula lamanya. Apakah konsumen Coca-Cola kembali mencintai produknya?
Berikut ulasan kesalahan keputusan bisnis yang pernah diambil Coca-Cola seperti dikutip dari coca-colacompany.com, oddee.com, realbusiness.com, dan sejumlah sumber lainnya, Jumat (18/7/2014):
Ganti rasa
Ganti rasa
Coca-Cola Company memperkenalkan rasa baru pada produknya yang dikenal dengan nama New Coke pada 1985. Untuk pertama kalinya sejak berdiri pada 1892, Coca-Cola mengubah sedikit rasanya meski masih dengan resep yang sama.
Dalam meluncurkan rasa barunya, perusahaan tidak menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan protes yang datang dari masyarakat. Parahnya, perusahaan malah meluncurkan merek Coca-Cola terbaru itu di pasar terbesarnya, Amerika Serikat (AS).
Sayangnya, resep rahasia Coca-Cola ternyata telah disukai hampir 200 ribu konsumen. Kekurangan perusahaan saat itu adalah tidak menguji respon konsumen terhadap rasa Coca-Cola yang baru.
Pimpinan perusahaan saat itu mendorong para karyawan untuk mengambil risiko untuk meraih kesuksesan yang lebih besar.
Advertisement
Protes rasa Coca-Cola yang baru
Protes rasa Coca-Cola yang baru
Acara perayaan suksesnya Coca-Cola Companya ternyata berdampak negatif pada perusahaan mengingat selama puluhan tahun masyarakat terbiasa dengan rasa minuman yang lama. Para pelanggan yang terlanjur mencintai tak berdiam diri dan langsung melancarkan protesnya pada perusahaan.
Protes dan permintaan para konsumen untuk mengembalikan rasa klasik Coca-Cola mengubah cara berpikir perusahaan untuk selamanya. Para karyawan Coca-Cola tak akan pernah lupa bagaimana ribuan keluhan konsumen terus menerus menyerang perusahaan.
Ribuan panggilan yang berisi protes dari pelanggan tak hanya membanjiri jalur telepn 800-GET-Coke tapi juga ke berbagai kantor di Amerika Serikat (AS). Bahkan hingga Juni 1985, salah satu perusahaan terbesar dunia itu 1.500 panggilan hanya dalam sehari.
Masyarakat meminta perusahaan untuk secepat mungkin mengganti rasanya kembali seperti dulu. Hampir seluruh pelanggan tidak menyukai rasa New Coke.
Lebih dari itu, para pelanggan yang panik mengetahui rasa Coca-Cola telah berubah ikut menimbun produk tersebut. Bahkan ada pelanggan yang merasa depresi karena kehilangan minuman favoritnya tersebut.
Kembali ke rasa lama
Coca-Cola kembali ke rasa klasiknya
Mendapat terjangan protes dari para pelanggan yang mencintainya, perusahaan sadar telah mengambil keputusan yang salah. Masyarakat datang dan berteriak menginginkan rasa Cola yang asli serta berharap keturunannya bisa menikmati minuman bersoda itu dengan rasa aslinya.
Perusahaan akhirnya mengumumkan akan mengembalikan rasa Coca-Cola yang lama pada Juli 1985. Seluruh pelanggan bersorak dan bertepuk tangan mendengar pengumuman perusahaan.
Pada pelanggan yang telah menimbun Coca-Cola kembali mengkonsumsi minuman tersebut seperti biasa tanpa perlu khawatir pasokannya akan habis. Saking hebohnya kejadian tersebut, kembalinya rasa Coca-Cola yang lama memenuhi halaman pertama sejumlah media besar di AS.
Seluruh New Coke yang terlanjur diluncurkan ditarik dari peredaran. Hanya dua hari setelah pengumuman kembalinya rasa Coca-Cola, perusahaan menerima 31.600 telepon dari pelanggan yang mengucapkan terima kasih.
Meski produknya sudah ditarik dari pasaran. Tapi kisah Coca-Cola tersebut tak pernah dilupakan masyarakat. Kejadian yang menunjukkan betapa cintanya pelanggan pada produk Coca-Cola, cukup membuktikan bahwa Coca-Cola lebih dari sekadar soft drink. (Sis/Ndw)
Advertisement