Liputan6.com, Queensland - Pasangan suami istri, Irene and George Burrows di Queensland, Australia harus kembali menelan pil pahit. Setelah putranya, Rodney, dan menantunya, Mary menghilang bersama pesawat Malaysia Airlines MH370 yang kini masih misterius keberadaannya, kini cucu tirinya, Maree Rizk yang hilang untuk selama-lamanya.
Maree bersama suaminya Albert adalah 2 dari 27 warga Australia, yang menjadi penumpang pesawat nahas Malaysia Airlines MH17. Boeing 777 itu jatuh ditembak rudal di wilayah udara Ukraina, Kamis 17 Juli 2014 siang waktu setempat.
Menurut anak dari Irene dan George yang lainnya, Greg Burrows, keluarganya sangat terpukul atas musibah yang bertubi-tubi mendera mereka.
"Sungguh menyedihkan," ujar Greg, singkat, seperti dimuat News.com.au, Sabtu (19/7/2014).
Keluarga Irene dan George sebelumnya telah menggelar pemakaman tanpa jasad untuk Rodney dan Mary yang menjadi 2 dari 6 penumpang asal Australia di pesawat MH370, pada Minggu 4 Mei 2014.
Rodney and Mary saat itu dalam perjalanan liburan bersama teman dekatnya Cathy and Bob Lawton di MH370 dari Kuala Lumpur menuju Beijing, 8 Maret 2014.
Jayden, anak Irene dan George menyebut kecelakaan pesawat ini sebagai tragedi terburuk bagi mereka.
Pesawat MH17 ditembak jatuh rudal di antara kawasan Krasni Luch, Luhansk dan Shakhtarsk, dekat Donetsk. Donetsk adalah kota yang dikuasai pihak pemberontak pro-Rusia, pada Kamis 17 Juli waktu setempat. Ada 298 penumpang di dalamnya, termasuk 12 warga negara Indonesia (WNI). Seluruhnya dinyatakan tewas.
Hingga kini, belum diketahui pihak mana yang bertanggung jawab. Baik pemerintah Ukraina, separatis pro-Rusia di Ukraina membantah sebagai pelakunya.
Baca Juga:
Advertisement
Isak Tangis Keluarga WNI Korban Tragedi Pesawat MH17
Pasangan Ini Nyaris Jadi Korban Tragedi Pesawat MH17
Pesan Terakhir Gerda WNI Penumpang MH17 Sebelum Pesawat Dirudal