Masyarakat Makassar Diminta Waspadai Daging Oplosan

Masyarakat harus teliti sebelum membeli, jangan tergiur dari harga murahnya saja.

oleh Eky Hendrawan diperbarui 19 Jul 2014, 12:32 WIB
(Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Makassar - Menjelang momen hari raya Idul Fitri 1435 Hijiriah, kebutuhan untuk konsumsi daging sapi dapat memicu daging oplosan beredar di pasaran. Terkait ini, Rumah Potong Hewan (RPH) Makassar meminta masyarakat waspada terhadap peredaran daging oplosan di pasaran.

"Kebutuhan konsumsi daging masyarakat akan meningkat jelang akhir Ramadan ini, jadi peredaran daging oplosan harus lebih di waspadai," kata Direktur RPH Makassar, Sudirman Lannurung, seperti dikutip Sabtu (19/7/2014).

Sudirman mengatakan, mewaspadai maraknya daging oplosan yang banyak beredar di pasaran, masyarakat diimbau jeli ketika membeli dengan memperhatikan ciri-ciri daging yang diperjualbelikan. Pasalnya daging yang diperjual belikan di pasaran, tidak semuanya di jual di pasaran.

"Masyarakat harus teliti sebelum membeli, jangan tergiur dari harga murahnya saja karena daging yang dipotong di RPH diberikan label dan sertifikat halal untuk memberikan jaminan kesehatan," terang dia.

Meski demikian, pihaknya tidak menampik jika lonjakan harga daging menjelang Lebarang akan terjadi. Kenaikan bisa mencapai Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram dibanding harga normal yang rata-rata Rp 75 ribu hingga Rp 80 ribu per kg.

"Kalau terjadi kenaikan, saya rasa normal. Itukan kerap terjadi setiap tahun karena memang menjadi kebutuhan utama masyarakat," jelas Sudirman.

Sementara itu, salah satu pedagan di Pasar Pa'baeng-baeng Makassar, H Sulaiman mengaku harga daging yang diecerkan masih relatif stabil, karena pasokan cukup tersedia. Ketersediaan daging sapi yang berasal dari RPH Makassar juga masih aman, dimana pihaknya juga tidak berani membeli daging oplosan.

"Kita pasti pikirkan laku tidaknya daging yang kami jual, jadi kita tidak berani beli daging oplosan," ucapnya.

Diakui daging oplosan memnag harganya lebih murah dari dibanding daging dari RPH yang terjamin keamanan dan kesehatannya. "Tapi mesti juga hal lainnya diperhatikan," sambungnya. (Eky/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya