Liputan6.com, Donetsk - Dalam pengawalan ketat pemberontak separatis, tim pemantau internasional dari Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) akhirnya berhasil mendatangi lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH17 di Donetsk, Ukraina.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (21/7/2014), selain mendatangi lokasi jatuhnya pesawat, tim juga diizinkan melihat sekitar 190 jenazah penumpang yang saat ini berada di sebuah stasiun tua atau sekitar 15 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat.
Namun kelompok separatis tidak membolehkan tim pemantau membawa satu pun jenazah penumpang keluar dari gerbong pendingin di stasiun kereta di Torez, Ukraina. Kelompok separatis akan memberi izin bila delegasi penerbangan internasional telah tiba di lokasi.
Tim pemantau internasional mengaku menemui kendala bila harus melakukan penyelidikan intensif di lokasi penyimpanan jenazah. Ini Karena keterbatasan fasilitas di stasiun kereta Torez.
Sementara itu, Pemerintah Ukraina menyebutkan kotak hitam pesawat MH17 sudah ditemukan dan kini berada di tangan kelompok separatis. Namun kelompok separatis enggan menyerahkan kotak hitam pesawat kepada OSCE kecuali kepada organisasi penerbangan sipil internasional.
Pesawat MH17 jatuh setelah ditembak rudal di wilayah udara Ukraina, tepatnya di dekat Desa Grabovo, Donetsk, pada Kamis 17 Juli 2014 siang. Pesawat milik Maskapai Malaysia Airlines yang mengangkut 298 orang itu kemudian dilaporkan meledak dan hancur. (Riz)
Baca juga:
196 Jasad Korban MH17 Diangkut Kereta, Tujuan Belum Jelas
Advertisement
Tragedi MH17, Pejudi di Malaysia Pasang Nomor 17