Liputan6.com, New York - Dewan Keamanan (DK) PBB akan menggelar voting untuk menyepakati resolusi terkait tragedi pesawat komersil Malaysia Airlines (MAS) MH17. Isi resolusi tersebut menuntut agar separatis pro-Rusia memberikan akses penuh dan tak terbatas ke lokasi jatuhnya pesawat MH17.
Rancangan resolusi yang diajukan oleh Australia dan didukung oleh sejumlah negara lainnya seperti Prancis itu juga menyerukan agar setiap pihak yang ada di wilayah jatuhnya MH17 untuk bekerja sama secara penuh dalam sebuah penyelidikan internasional.
Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (21/7/2014), rancangan tersebut juga meminta agar aktivitas militer, termasuk kelompok separatis bersenjata, dihentikan sementara agar penyelidikan internasional terhadap tragedi MH17 bisa berlangsung aman.
"Gencatan senjata dengan segera di area sekitar lokasi kejadian demi menjamin keamanan dan keselamatan penyelidikan internasional," demikian isi salah satu poin dalam rencangan resolusi tersebut.
Voting resolusi itu akan digelar pada Senin ini sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Rusia sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB memiliki hak veto untuk menolak resolusi tersebut.
Pesawat MAS MH17 yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur pada Kamis lalu diyakini ditembak jatuh rudal darat-ke-udara saat melintasi wilayah udara Ukraina. Total sebanyak 298 penumpang dan awak pesawat tewas dalam insiden tersebut.
Terdapat 28 warga negara Australia dalam pesawat tersebut. Hal inilah yang mendasari Australia untuk mengajukan draf resolusi ke Dewan Keamanan PBB, dengan tujuan mengecam keras tindakan yang memicu tragedi tersebut.
Draf resolusi tersebut juga mendorong agar kelompok separatis bersenjata yang menguasai wilayah Ukraina timur, yang menjadi lokasi jatuhnya MH17, tidak mengganggu maupun mengobrak-abrik lokasi kejadian. (Safira Badri)
Tragedi MH17, Dewan Keamanan PBB Gelar Voting Resolusi
Isi resolusi itu antara lain gencatan senjata dengan segera di area sekitar lokasi kejadian demi menjamin penyelidikan internasional.
diperbarui 21 Jul 2014, 16:24 WIBPetugas dari Ukraina mengangkat jenazah korban kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Grabovo, Donetsk, Ukraina (REUTERS/Maxim Zmeyev)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasto Punya Video Pejabat Negara Terlibat Korupsi, Istana: Kalau Ada Disampaikan Saja
Kata Prabowo soal Banyak Kritik Kenaikan PPN 12 Persen
Liburan Natal dan Tahun Baru di Ambon, Pantai Natsepa Bisa Jadi Pilihan
Barokah Bisa Datang dari Hal Tak Terduga Kata Gus Baha, Ini Kuncinya
Mengenal Suku Bermata Biru dari Pedalaman Halmahera
Teknik Tidur Siang 10 Menit yang Bikin Tubuh Lebih Segar Saat Bangun
Prabowo Ungkap Banyak Menteri Khawatir Masuk Kabinetnya: Katanya Saya Galak
Benarkah Meniup Terompet Tahun Baru Memancing Malaikat Israfil Tiup Sangkakala Kiamat? Buya Yahya Menjawab
Prabowo: Koruptor Tak Rela Pemerintah Bersih-bersih, Kita Dibikin Isu Ini dan Itu
Nasi Ulam, Warisan Kuliner Betawi Unik dan Menggugah Selera
Temui Ratusan Ulama di Kudus, Ma’ruf Amin Minta Kiai Tak Abai Politik
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 29 Desember 2024