PM Australia Kecam Tindakan Separatis Rusia Terhadap TKP MH17

Konflik Ukraina dan kubu pro Rusia yang menghambat investigasi jatuhnya pesawat MH17 menjadi perhatian sejumlah pemimpin dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Jul 2014, 17:15 WIB

Liputan6.com, Australia - Konflik Ukraina dan kubu pro Rusia yang menghambat investigasi jatuhnya pesawat  MH17 menjadi perhatian sejumlah pemimpin dunia. Perdana Menteri Australia Tony Abbot telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (21/7/2014), Tony Abbot turut mengecam tindakan kelompok separatis Rusia dalam memperlakukan lokasi kejadian yang seharusnya bisa menjadi tempat investigasi forensik.

Jenazah korban MH17 yang telah dievakuasi oleh kelompok pro Rusia saat ini berada di 4 kereta pendingin dan belum diserahkan ke pihak manapun.

Sementara dunia internasional berharap investigasi bisa dilakukan sekaligus segera memulangkan jenazah para korban ke negara masing-masing.

Sementara itu Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri telah mengambil data antemorthem 9 dari 12 keluarga korban Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines. Namun pemeriksaannya hingga kini belum selesai dan masih menunggu pihak Kemenlu untuk dikirim ke Ukraina.

Baca juga:

Tragedi MH17, Dewan Keamanan PBB Gelar Voting Resolusi

Pemberontak Pro-Rusia Rekam Keadaan MH17 Pasca-Jatuh

Separatis Pro-Rusia Mabuk Pindahkan Jasad Korban MH17 Picu Kritik

(Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya