Topan Rammasun Terjang China, 17 Orang Tewas

Topan Rammasun yang terjadi di China dianggap sebagai badai topan terkuat yang pernah menerjang selatan China dalam 41 tahun terakhir.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Jul 2014, 17:28 WIB
Sebuah bangunan pabrik di Leizho, Provinsi Guangdong, terlihat porak poranda diterpa Topan Rammasun, (19/7/2014). (REUTERS/Stringer)

Liputan6.com, Beijing - Topan Rammasun menerjang selatan China pada Minggu 20 Juli waktu setempat. Berita itu mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (21/7/2014).

Topan menerjang selatan China pada Minggu 20 Juli waktu setempat. Badai Rammasun ini menewaskan 17 orang.

Badai ini dianggap sebagai badai topan terkuat yang pernah menerjang selatan China dalam 41 tahun terakhir. Pada saat itu kecepatan angin mencapai 216 kilometer per jam.

Selain menewaskan belasan orang, warga juga harus bertahan tanpa pasokan listrik dan banyak bangunan yang rusak parah.

Di Ukraina, ribuan orang berkumpul di Zarvanytsia untuk mengadakan doa bersama untuk para korban pesawat Malaysia Airlines. Perdana Menteri Ukraina ikut berpartisipasi dalam acara ini. Pemerintah Ukraina menuding kelompok pro-Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat tersebut.

Sementara di Paris, Prancis, gelombang protes untuk mengutuk serangan Israel ke Gaza terus dilakukan. Begitu sengitnya demonstrasi hingga para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi.

Demonstrasi anti-Israel sudah dilakukan selama 2 hari ini dan selalu berujung pada kekerasan. Meskipun pemerintah setempat telah melarang warga turun ke jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa serupa.

Baca juga:

Rumah Neraka Anak Terlantar - Seluncur Air Tertinggi di Dunia

Siswa di Jepang Temukan Seekor Salamander Raksasa

Rayakan Bastille Day, Warga Prancis Pesta Kembang Api di Eiffel

(Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya