Pengusaha Bantah Rembeskan Gula Rafinasi ke Pasar

Akibat adanya perembesan ini, harga gula konsumsi di pasaran anjlok beberapa waktu lalu.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Jul 2014, 15:52 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) membantah jika anggotanya melakukan perembesan gula rafinasi ke pasaran. Akibat adanya perembesan ini, harga gula konsumsi di pasaran anjlok beberapa waktu lalu.

Ketua Umum AGRI Wisnu Prayit mengatakan industri-industri yang menjadi anggota dari AGRI tidak pernah melakukan perembesan gula rafinasi seperti yang hangat dibicarakan beberapa waktu lalu.

"Kami nggak pernah jual langsung ke pasar, kita menjual gula rafinasi melalui distributor," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2014).

Menurut Wisnu, perembesan jenis gula ini kemungkinan terjadi pada usaha skala mikro dan kecil seperti produsen kue skala mikro.

"Gula ini kan juga disalurkan ke produsen makanan dan minuman. Mungkin sanalah terjadi rembesan. Misalnya tukang kue atau martabak, dia kan beli satu karung, namun ternyata setelah proses produksi kebutuhannya itu nggak banyak. Sisanya itu kan bisa dijual, bahkan mungkin lebih menguntungkan. Hal ini lah yang susah dibuktikan," katanya.

Dengan demikian, Wisnu menyatakan tidak bisa membantah atau membenarkan bahwa gula rafinasi ini mengalami rembesan. Namun diharapkan hal ini tidak menganggu impor untuk kebutuhan industri besar.

"Makanya apakah saya akui rembesan atau nggak, saya nggak tahu. Kalau kami sengaja rembeskan sih nggak," tandasnya. (Dny/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya