Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah sepanjang hari ini. Sentimen akan hasil perhitungan suara masih menjadi dasar pergerakan indeks.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (22/7/2014), IHSG melemah 43,60 poin atau 0,85 persen ke level 5.083,52. pelemahan IHSG ini diikuti oleh indeks saham LQ45 yang melemah 0,86 persen menjadi 881,31. Seluruh indeks saham utama melemah sepanjang hari ini.
Laju IHSG sempat menguat tipis di awal perdagangan. Namun kemudian melemah dalam sampai ke penutupan. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.155,96 dan level terendah 5.014,46.
75 saham yang menguat. Sementara itu, 230 saham melemah dan 83 saham diam di tempat.
Transaksi harian perdagangan saham cukup aktif pada hari ini jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Total frekuensi perdagangan saham mencapai 276.291 kali dengan volume perdagangan saham 9,29 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 8,94 triliun.
Secara sektoral, sepuluh sektor saham melemah pada hari ini. Sektor saham pertambangan mencatatkan penurunan tertinggi mencapai 1,75 persen. Penurunan sektor saham itu juga diikuti sektor saham agri yang turun 1,29 persen dan sektor saham industri dasar yang melemah 1,20 persen.
Berdasarkan data RTI, baik investor asing dan domestik sama-sama melakukan aksi beli dan aksi jual kuat. Aksi belum dan aksi jual investor asing tercatat Rp 30 triliun sedangkan aksi jual dan aksi beli investor lokal sebesar Rp 6,1 triliun.
Saham-saham lapis kedua dan ketiga menguat yang dipimpin oleh saham TPMA naik 24,71 persen menjadi Rp 323 per saham, saham PTSP menguat 20,88 persen ke level Rp 5.500, dan saham PTSN mendaki 17,35 persen ke level Rp 115 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham ARII turun 24,87 persen ke level Rp 296 per saham, saham MYTX melemah 14,39 persen ke level Rp 113 per saham, dan saham POOL turun 12,82 persen ke level Rp 1.700 per saham.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menjelaskan, penurunan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini hanya merupakan reaksi sesaaat dari para pelaku pasar. "Sebenarnya pergerakan IHSG anomali," tuturnya kepada Liputan6.com.
Menurut pria yang akrab dipanggil Tomi tersebut, pelaku pasar berada dalam dua arah. Ada yang menanggapi pernyataan sikap yang diberikan oleh calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto sebagai pernyataan pengunduran diri yang otomatis membuat calon presiden nomor urut dua yaitu Joko Widodo menjadi pemenang.
"Namun ada sebagian investor yang menganggap bahwa pernyataan sikap tersebut sebagai penolakan hasil pemilu," jelasnya. Kemungkinan ada dua hal yang akan dilakukan oleh prabowo yaitu menggugat hasil ke Mahkamah Konstitusi atau mengerahkan massa.
Oleh sebab itu, Pernyataan sikap Prabowo sebenarnya tak terlalu berefek terhadap pergerakan indeks. Menurutnya, keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai hasil rekapitulasi yang akan menjadi dasar para pelaku pasar untuk bergerak.(Gdn)
Investor Tanggapi Negatif Pernyataan Prabowo, IHSG Ditutup Turun
75 saham yang menguat. Sementara itu, 230 saham melemah dan 83 saham diam di tempat.
diperbarui 22 Jul 2014, 16:14 WIB(Foto: Antara)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gus Baha Ungkap Makna Mendalam Doa 'Rabbanaa laa Tuaakhidznaa In Nasiinaa Au Akhta'naa', Pengharapan Ampunan Allah
20 Tahun Jadi Menteri Kabinet, Sri Mulyani Luncurkan Buku Biografi
Isu Keluarga Jokowi Masuk Golkar, Bahlil: Mas Gibran Partainya Apa?
Caleg Gagal Jadi Kurir 45 Kilo Sabu, Sempat Takuti Polisi dengan Keberadaan Buaya di Sungai
Tak Hanya Apophis, Ini 5 Asteroid yang Berbahaya Bagi Bumi
Mendahulukan Khusyuk saat Sholat Sendirian atau Sholat Berjamaah, Mana yang Lebih Utama?
Santri Digitalpreneur Hadir di Banyuwangi, Menparekraf Puji Potensi Ekonomi Kreatif Bumi Blambangan
RUU Kementerian Negara Disahkan, Kabinet Prabowo-Gibran Bakal Lebih Gemuk?
5 Bintang Sepak Bola yang Punya Klub Sendiri: Bek Liverpool Segera Menyusul?
KPU Manado Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 342.542 Orang
Hacker Bjorka Bobol Data Pajak Jokowi hingga Sri Mulyani, Ancaman Serius?
Sesi Wawancara 20 Capim dan 20 Dewas KPK Hari Ini Selesai