Liputan6.com, Donetsk - Foto yang menunjukkan anggota kelompok separatis Ukraina sedang mengobrak-abrik benda berisi barang-barang milik penumpang MH17, beredar luas di media sosial. Ia memegang sebuah cincin. Apakah ia mencurinya?
Tak diketahui pasti apakah ia mengambil cincin tersebut. Namun keberadaan foto itu menuai kontroversi. Banyak yang geram melihatmya.
Advertisement
Pada gambar seperti dimuat Daily Mail, Selasa (22/7/2014), terlihat tiga pemberontak mengenakan seragam militer sedang mengacak-acak puing pesawat. Seseorang yang berambut pirang, mengenakan baret hitam terlihat membungkuk ke arah puing-puing sisa pecahan MH17, memegang benda mirip cincin emas. Namun foto itu belum diverifikasi secara independen.
Diduga benda mirip cincin itu ditemukan ditengah barang-barang korban MH17, atau bahkan diambil dari jasad.
Dalam postingan di Twitter menggunakan bahasa Rusia oleh pengguna dengan akun Stabilizec, foto itu telah di-share ribuan kali. Selain itu, para pengguna situs mikroblogging juga marah melihat apa yang dilakukan separatis itu di reruntuhan.
"Tindakan mengerikan dan tak berperikemanusiaan," jelas Sean Callaghan dari Cheshire terkait aksi separatis itu.
Namun, yang lainnya mengatakan pemberontak mungkin telah mencari sebuah bukti untuk mengidentifikasi tubuh.
Gambar dari video yang diberikan kepada BBC dari separatis pro-Rusia, juga menunjukkan kelompok lainnya mengosongkan bagasi korban tragedi nahas itu.
Bahkan ada gambar milisi menginjak-injak reruntuhan pesawat, mencari kotak hitam perekam penerbangan, yang menjadi petunjuk mengungkap kecelakaan MH17 yang terjadi pada 17 Juli 2014.
Rekaman yang pemberontak berikan kepada BBC, juga sekaligus memberikan bukti baru bahwa mereka mengambil materi yang bisa menjadi bukti penting bagi penyidik kecelakaan.
Pemimpin milisi yang mengambil gambar, Zhuk mencoba untuk membenarkan tindakan anak buahnya itu.
"Kami melihat barang-barang mereka karena kami sedang mencari dokumen. Kemudian kami menempatkan mereka dalam sebuah truk dan membawanya untuk disortir," kata Zhuk.
Kontroversi muncul setelah pemimpin pemberontak pro-Rusia mengecam pengambilan jenazah para korban tewas.
Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans mengatakan kepada Presiden Ukraina Petro Poroshenko, bahwa negaranya geram dan marah atas laporan ada jasad yang diseret sekitar lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airline di Grabovo, Donetsk.
"Kami sudah terkejut dengan berita yang kami punya saat ini tubuh diseret di sekitar situs tidak diperlakukan dengan baik," ucap Timmermans.
Pejabat Ukraina menuduh separatis pro-Rusia mengambil mayat dari lokasi kecelakaan, sebelum personel layanan darurat mulai resmi mengevakuasinya pada hari Sabtu 19 Juli.
Dari 298 orang di dalam brung besi nahas itu, 282 telah dipindahkan ke kereta berpendingin yang akhirnya meninggalkan Torez, menuju barat. Sebuah kota di mana para ahli telah menunggu.
"Fragmen dari lebih 16 mayat juga telah ditemukan tetapi terbakar parah," jelas para pejabat.
Sisanya akan diserahkan ke Belanda, yakni ada 192 jasad.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 itu jatuh dirudal di Ukraina. 298 Orang di dalamnya pun tewas seketika. Sementara kotak hitam dari pesawat Malaysia Airlines telah diserahkan kepada otoritas Malaysia.
Baca Juga:
Serahkan Black Box MH17, Pemberontak Pro-Rusia Salahkan Ukraina