Liputan6.com, Jakarta - Pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah keluar sebagai pemenang Pilpres 2014. Namun partai koalisi pendukung Jokowi-JK tidak keberatan, jika ada partai lain bergabung dan bersama-sama memajukan Indonesia.
"Kami partai pendukung mengajak komponen bangsa, negeri milik semua. Partai pendukung tidak akan memonopoli Jokowi-JK. Kami akan menyambut siapa pun ingin bergabung," ujar Ketua Umum Partai Hanura Wiranto di kediaman Megawati, Jakarta, Selasa (21/7/2014) malam.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Menurut dia, permasalahan bangsa begitu kompleks, sehingga perlu dukungan seluruh komponen bangsa untuk menyelesaikannya.
"Partai Jokowi-JK tidak ada penolakan memperkuat pemerintahan baru ke depan. Duduk ke depan mencari penyesuaian lebih membangun efektivitas lebih baik bagi pembangunan bangsa ini. Tidak ada resistensi, penolakan," kata dia.
Terkait siapa saja yang akan mengisi kursi kabinet mendatang, Surya Paloh menyerahkan kepada Jokowi-JK. "Partai pendukung memberikan gagasan menentukan presiden mandat terpilih. Kita tunggu tahapan," ujar Paloh.
Sementara Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso memberikan peringatan awal, agar isi menteri dalam kabinet mendatang, bukanlah orang-orang yang sudah disiapkan. Ia kembali mengingatkan koalisi Jokowi-JK harus tanpa syarat.
"Kita tak ingin ada kavling-kavling. Kami mau the right man on the right place (orang yang tepat di tempat yang tepat)," tandas pria yang akrab disapa Bang Yos itu.
Baca juga:
Alasan Prabowo Baru Mundur Jelang Pengumuman Hasil Pilpres
Jokowi-JK Menang 53,15%
Prabowo Mundur dari Pilpres Jadi Sorotan Dunia
(Sss)
Advertisement