Liputan6.com, Ramallah - Sudah 2 pekan pasukan Israel melancarkan serangan ke wilayah Gaza, Palestina, sejak Selasa 8 Juli lalu. Aksi saling serang pasukan Israel dan kelompok Hamas ini menyebabkan ratusan jiwa melalyang. Ribuan orang lainnya mengalami luka-luka. Serta ratusan tempat tinggal porak poranda.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (23/7/2014), aksi saling serang tersebut memicu protes dari sejumlah warga di dunia. Tak terkecuali dari warga Palestina.
Di Ramallah, Tepi Barat Palestina, warga menggelar aksi solidaritas dengan menjejerkan ratusan peti mati berukuran mini yang diselimuti bendera Palestina. Banyaknya peti mati ini menyimbolkan jumlah warga Palestina yang gugur akibat serangan keji pasukan Israel.
Sementara sejumlah serangan masih terus dilancarkan militer Israel ke wilayah Gaza hingga Selasa 22 Juli waktu setempat. Dalam serangan yang terjadi Selasa pagi kemarin, 5 masjid besar di Rafah dan Gaza porak poranda terkena hantaman rudal pasukan Zionis.
Serangan roket-roket Israel itu hanya berselisih beberapa detik setelah kumandang azan subuh. Kendati sisa bangunan masjid tersebut rawan ambruk, warga sekitar yang sebagian anak-anak tetap nekat mendekat dan menyelamatkan benda-benda yang tertimbun reruntuhan.
Serangan terbaru Israel juga menghancurkan kompleks olahraga, kediaman pemimpin Hamas dan stasiun pengisian bahan bakar. Akibat gempuran membabi buta tersebut, sedikitnya 7 warga Palestina meninggal dunia.
Jatuhnya korban jiwa itu menambah jumlah total korban tewas akibat serangan Israel menjadi 600 jiwa lebih. Sebuah laporan menyebutkan 616 warga Gaza meninggal dunia sejak serangan 2 pekan lalu. Korban luka-luka juga bertambah menjadi 3.600 orang. Sedangkan dari pihak Israel korban tewas berjumlah 29 orang. (Sun)
Baca juga:
631 Warga Gaza Tewas Dibombardir Israel, Terbanyak Anak Kecil
Advertisement
Mesir Kembali Serukan Gencatan Senjata Antara Hamas dan Palestina
Ancaman Roket Gaza, Delta Air Batalkan Penerbangan ke Israel