BCA Pesimistis Penuhi Pertumbuhan Kredit BI

Kondisi likuiditas perbankan lebih ketat pada 2014 mempengaruhi pertumbuhan kredit perbankan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Jul 2014, 19:50 WIB
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja pesimistis BCA akan dapat memenuhi target pertumbuhan kredit yang ditetapkan Bank Indonesia (BI).

Hal itu dikatakan Jahja mengingat tingkat likuiditas perbankan lebih ketat pada 2014 dibandingkan pada 2013, seiring dengan kondisi ekonomi domestik dan global yang masih belum menentu.

"Kalau kita sampai Mei angka pertumbuhan 3,5-4 persen untuk kredit rasanya industri sangat sulit mencapai target itu khususnya karena makin ketatnya likuiditas di pasar, itu menyebabkan meningkat suku bunga deposito," kata Jahja di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Dengan adanya peningkatan suku bunga deposito tersebut lebih dijelaskan Jahja akan membuat perbankan mengurangi dalam penyaluran pinjamannya. Bank Indonesia sendiri menargetkan pertumbuhan kredit untuk industri perbankan di kisaran 15-17 persen pada 2014.

Jahja menambahkan, melambatnya pertumbuhan kredit ini merupakan dampak dari tingginya pencapaian kredit yang terjadi pada semester II  2013.

"Tahun lalu itu itu antara Juni sampai Desember kami berhasil mendapatkan pertumbuhan penyaluran pinjaman, jadi ini sebagai kesannya menebus yang saat itu," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Jahja, BCA sebagai perbankan terbesar ketiga di Indonesia setelah BRI dan Bank Mandiri akan lebih optimistis pada pertumbuhan kredit di angka 8-10 persen. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya