Hamid Karzai, Presiden yang Korupsi Gara-Gara Uang dari AS

Kekuasaan dan kekayaan tampaknya telah menjadi dua hal yang sulit dipisahkan dan selalu berkaitan satu sama lain.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 23 Jul 2014, 23:15 WIB
Foto: japantimes.co

Liputan6.com, Kabul - Kekuasaan dan kekayaan tampaknya telah menjadi dua hal yang sulit dipisahkan dan selalu berkaitan satu sama lain. Tengok saja Presiden Afganistan Hamid Karzai yang menjadi kaya raya setelah menjadi orang pertama di negerinya paska invasi Amerika Serikat (AS) belasan tahun silam.

Meski begitu, Karzai dikabarkan terlibat kasus korupsi berat dan telah lama menjadi boneka yang dikendalikan AS. Kini, Karzai dikabarkan akan segera mengundurkan diri dan melepaskan kekuasaannya pada pemenang pemilihan umum mendatang.

Karzai terpilih menjadi presiden Afganistan sejak 2004. Selama ini dia dikenal sebagai boneka AS yang juga populer karena perhatiannya yang sangat besar pada waga Taliban.

Sebelum mengakhiri masa pemerintahannya, Karzai dirudung berbagai kabar miring terkait kasus penipuan pada para pemilih dalam pemilu, penyuapan dan pencurian harta negara. Dia bahkan dicurigai telah menerima banyak uang dari CIA.

Selama dua periode masa pemerintahannya, Karzai dan keluarga menjadi jauh semakin kaya. Bagaimana kasus korupsi yang dilakukan Karzai? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Washington Post, The Richest, Huffington Post dan sejumlah sumber lainnya, Rabu (23/7/2014):

 


Sepak Terjang di Dunia Politik

Foto: rferl.org

Sepak Terjang Karzai di Dunia Politik

Setelah Uni Soviet menarik diri dari Afganistan pada 1989, Hamid Karzai menjabat sebagai wakil menteri luar negeri di negerinya. Setelah mengundurkan diri dari pemerintahan pada 1994, Karzai membentuk sejumlah kelompok politik yang salah satunya menjadi jalur masuk tindakan korupsi dan kebrutaalan masyarakat.

Karzai terus memantapkan dirinya bergulat di dunia politik. Dia juga pernah menjadi wakil Taliban untuk menjadi duta besar Afganistan di PBB.

Pada 2004, melalui pemilihan oleh rakyat, Karzai terpilih menjadi presiden Afganistan. Pemilihan itu terjadi setelah Afganistan berhasil melepaskan diri dari cengkeraman invasi AS di Taliban.

Pada periode pertamanya sebagai presiden, Afganistan menghadapi tantangan yang besar mengingat negaranya yang sangat miskin. Tapi sejak dirinya menjadi presiden, ekonomi Afganistan terus membaik meski sayangnya negara tersebut masih sangat bergantung pada bantuan asing.

Pada 20 Agustus 2009, Karzai kembali terpilih menjadi presiden Afganistan dengan perbedaan perolehan suara yang sangat tipis.


Karzai Dicurigai Korupsi dan Menerima Dana Suap dari AS

Foto: Wikimedia

Karzai Dicurigai Korupsi dan Menerima Dana Suap dari AS

Pada 1 Desember 2009, setelah terpilih menjadi presiden untuk yang kedua kalinya, Hamid Karzai mendapat teguran keras dari Presiden AS Barack Obama. Teguran tersebut disampaikan agar Karzai membersihkan pemerintahannya yang penuh aksi korupsi dan agar dia membangun tenaga militer yang lebih kuat.

Kabarnya, puluhan juta dolar AS dalam bentuk uang tunai mengalir dari CIA ke kantor Presiden Afganistan Karzai. Uang tersebut didistribusikan dengan menggunakan koper, tas punggung hingga tas belanja agar tidak mengundang kecurigaan.

Awalnya, aliran dana tersebut disalurkan agar CIA dapat memiliki pengaruh di Afganistan. Ironisnya, dana gemuk tersebut justru memicu aksi korupsi yang ditenggarai Karzai.

Sejauh ini, sumber korupsi terbesar di Afganistan adalah AS. Para pegawai di kantor kepresidenan Afganistan bahkan menyebutnya `ghost money`.

Menurutnya, tidak ada yang tahu dari mana dan kemana uang tersebut diserahkan. Sejauh ini juru bicara Karzai mengklaim tidak ada uang dalam jumlah besar yang datang dari AS dan digunakan untuk tujuan yang keliru.


Keluarga Karzai Semakin Kaya

Foto: mirror.co.uk

Keluarga Karzai Semakin Kaya

Karzai dan keluarganya menjadi semakin kaya selama dua kali masa jabatannya sebagai presiden. Fakta tersebut hingga saat ini masih belum disadari masyarakat luas.

Saudara laki-laki Karzai Ashmed Wali Karzai kini tengah menghadapi persidangan untuk kasus ambil untung dan korupsi perdagangan opium atas restu presiden.

Padahal selama lebih dari sepuluh tahun, uang dalam jumlah besar diterima kantor kepresidenan Afganistan hampir setiap bulan. Sebagian besar uang tersebut diyakini masuk ke kantong Karzai dan sejumlah politisi di pemerintahan. (Sis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya