RI Butuh Persediaan Banyak Pesawat

Indonesia dinilai tidak harus bergantung kepada Boeing dan Airbus untuk penyediaan pesawat.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Jul 2014, 21:50 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menyatakan, dirinya telah melakukan pertemuan dengan pihak Rusia dalam dalam Pertemuan G20 di Sydney, Australia.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Lutfi, Rusia mengakui tengah mencari pasar baru untuk bisa menjual produk-produk unggulannya seperti gandung pesawat terbang.

"Rusia sedang mencari market-market baru untuk produk mereka. Apa sih yang mereka mau jual? yang mereka buat itu terutama gandum, sama pesawat daripada Sukhoi-nya," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2014).

Lutfi mengungkapkan, Indonesia memang membutuhkan pesawat dalam jumlah banyak mengingat pemerintah tengah giat membangun banyak bandara di berbagai wilayah.

"Jember saja punya airport sekarang. Kalau Jember punya airport, Tegal dan brebes juga punya airport bentar lagi, supaya nggak susah. Mudan-mudahan kita beli pesawat dalam jumlah banyak," lanjutnya.

Dengan kebutuhan pesawat yang banyak tersebut, menurut Lutfi, Indonesia tidak hanya harus bergantung pada produsen Boeing atau Airbus saja, tetapi harus mencari pesawat dari produsen lain sehingga bisa mendapatkan harga yang kompetitif.

"Supaya kita mendapatkan persediaan yang baik dibanding hanya Boeing dan Airbus. Kita itu  beli pesawat 200-280 unit, seperti beli kacang," tandasnya. (Dny/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya