Liputan6.com, Jakarta Pemberian parasetamol sebagai pengobatan lini pertama biasanya disarankan para dokter untuk menangani terjadinya sakit punggung bagian bawah, terlebih bila serangan begitu menyakitkan. Akan tetapi, National Health Service (NHS) menganjurkan agar pasien tidak melakukannya.
Nyeri punggung bagian bawah diduga memengaruhi dua dari lima orang, yang dipicu oleh postur tubuh yang buruk, cara membungkuk dan mengangkat sebuah benda dengan gerakan yang salah. Dalam banyak kasus, banyak pasien yang memercayai parasetamol dapat menangani kondisi tersebut begitu cepat.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris memperlihatkan, pemberian parasetamol tidak berpengaruh pada nyeri punggung, meski perawatan semacam ini banyak direkomendasikan oleh tim medis. Dari percobaan yang dilakukan, menunjukan bahwa obat penghilang rasa sakit tidak membantu penderita pulih lebih cepat, mengurangi rasa sakit, atau memperbaiki kualitas tidur dan kualitas hidup pasien.
Para peneliti merekomendasikan agar para dokter menasihati pasien untuk beristirahat dan memperbaiki postur tubuh mereka, dan meyakinkan bahwa mereka akan lebih baik tanpa obat-obatan. Sebab, pemberian parasetamol dalam dosis cukup tinggi, berbahaya untuk tubuh pasien.
Apa yang dilakukan para peneliti di Inggris, memiliki hasil yang sama dari penelitian yang dilakukan peneliti dari Australia. Menurut mereka, tidak ada bukti yang menunjukan bahwa parasetamol benar-benar bekerja untuk mengurangi rasa sakit tersebut.
Dilansir laman Daily Mail, Kamis (24/7/2014), sebelum mengeluarkan hasilnya, para peneliti di Australia terlebih dulu melakukan studi yang melibatkan 1.652 orang pasien dengan nyeri punggung bawah akut di Sydney. Para responden rata-rata berusia 45 tahun, yang dibagi menjadi 3 bagian.
Kelompok pertama diberikan dosis regular dari parasetamol sebanyak tiga kali sehari selama empat minggu. Hasilnya, mereka menyerah untuk dosis 3,990 mg per hari.
Sedangkan kelompok kedua diberikan parasetamol dengan dosis hingga 4.000 mg per hari, dan kelompok ketiga diberi plasebo (dummy)
Dari studi tersebut, ditemukan adanya perbedaan dalam hal lamanya waktu pemulihan di antara ketiga kelompok. Kelompok yang diberi plasebo, memiliki waktu pemulihan 16 hari, sehari lebih cepat dari dua kelompok lainnya. Sebuah laporan yang terdapat pada jurnal medis `The Lancet`, disebutkan bahwa parasetamol tidak berpengaruh sama sekali terhadap berkurangnya rasa nyeri, kualitas tidur, dan kualitas hidup pasien.
"Hasil ini menunjukan bahwa kita harus mempertimbangkan kembali pemberian parasetamol sebagai pengobatan lini pertama untuk nyeri punggung bagian bawah. Sebab, parasetamol lebih efektif dalam mengobati rasa sakit akut seperti pencabutan gigi dan nyeri setelah operasi," kata Pemimpin Studi dari Sydney University, Dr Christopher Williams.
Sekarang, Parasetamol Bukan untuk Hilangkan Nyeri Punggung
Nyeri punggung bagian bawah diduga memengaruhi dua dari lima orang, yang dipicu oleh postur tubuh yang buruk, cara membungkuk
diperbarui 24 Jul 2014, 16:00 WIBNyeri punggung bagian bawah diduga memengaruhi dua dari lima orang, yang dipicu oleh postur tubuh yang buruk, cara membungkuk
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kontroversi Fasilitas hingga Makanan Atlet PON Aceh-Sumut 2024, Tanggung Jawab Siapa?
Berebut Suara Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
Mengenal Tradisi Tato Mentawai, Seni Rajah Tertua di Dunia
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Tidak Berisiko Tsunami
BPH Migas Komitmen Percepat Penyelesaian Aduan Masyarakat Soal Distribusi BBM Subsidi
Sosialisasi Kanal Aduan Publik dan Upaya Mengawal Dana Karbon
Ingin Lahirkan Penerus Daud Yordan, UBL Gulirkan Kompetisi Tinju untuk Mahasiswa
Pilkada 2024, KPU Kota Tangerang Butuh 18.942 Petugas KPPS
Dukungan Suporter Bantu Karateka Sumut Lampaui Target Medali di PON 2024
Agama Bukan Hanya soal Iman dan Ibadah, UAH Beberkan Implementasinya dalam Kehidupan
Sukses Arung Jeram di PON Aceh-Sumut 2024 Dongkrak Potensi Sport Tourism dan Eco Tourism
Pemilik Warkop Ditembak Teman Sendiri, Mabuk?