Liputan6.com, Singapura - Harga minyak mentah kembali melambung dan menyentuh level atas US$ 108 per barel pada perdagangan jumat (25/7/2014). Kenaikan harga minyak mentah tersebut dipicu kekawatiran akan adanya gangguan pasokan di pasar akibat memburuknya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Rusia.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (26/7/2014), Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman September naik 2 sen menjadi US$ 107,89 per barel pada pukul 11.40 waktu setempat. Pada perdagangan hari Jumat, minyak sempat menyentuh level tertinggi di US$ 108,20 per barel.
Analis Again Capital LLC New York, AS, John Kilduff menjelaskan, kembali memanasnya konflik di Ukraina memicu ketegangan yang lebih tinggi antara Rusia dan Amerika. Hal tersebut membuat investor kawatir akan turunnya pasokan minyak mentah. "Energi merupakan salah satu kartu yang bisa membahayakan ekonomi di negara manapun," tuturnya.
Harga minyak mentah mulai merangkak naik setelah keluar sebuah berita bahwa Kepala Dewan Eropa menulis surat kepada para pimpinan negara-negara Uni Eropa untuk membatasi akses Rusia terhadap teknologi yang berkaitan dengan minyak dan gas. Selain itu, Adanya spekulasi bahwa Amerikan akan menambah sanksi kepada Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang membangun opini internasional melalui berbagai sindiran berdasarkan krisis di Ukraina.
Kekerasan yang terus berlanjut di Libya dan Israel juga ikut memberikan dukungan lebih lanjut kenaikan harga minyak.
Di Libya, produksi minyak telah meningkat menjadi 500.000 barel per hari. Tetapi sampai saat ini belum ada pembicaraan lanjutan mengenai dibukanya kembali pelabuhan minyak Brega.
Di Gaza, pihak berwenang mengatakan bahwa pasukan Israel kembali menembaki tempat penampungan di sebuah sekolah yang dikelola PBB pada hari Kamis. Penembakan tersebut menewaskan sedikitnya 15 orang. (Gdn)
Memburuknya Hubungan AS dengan Rusia Bikin Harga Minyak Naik
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang membangun opini internasional melalui berbagai sindiran soal Ukraina.
diperbarui 26 Jul 2014, 08:01 WIBIlustrasi Tambang Minyak (Liputan6.com/M.Iqbal)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Surat Niaga: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Dunia Bisnis
Polisi Gandeng Kiai Ajak Masyarakat Terima Hasil Pemungutan Suara
Menaker Usul Upah Minimum Naik 6 Persen, Prabowo Naikkan Jadi 6,5 Persen
Tips Agar Bayi Mau Makan MPASI: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Cara Membuat Puding Agar-Agar: Panduan Lengkap untuk Hidangan Lezat dan Menyegarkan
Tanggapi Soal PPN hingga Opsen, Hyundai Punya Strategi Jaga Penjualan Tetap Stabil
Kadin Indonesia Punya Kisi-Kisi Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8%
Begini Kondisi Terkini Gunung Ruang di Sitaro
Tengok Gerak Harga Kripto BTT Coin Hari Ini 29 November 2024
Reuni Akbar 212 di Monas Senin 2 Desember: Rizieq Shihab Hadir, Prabowo Diundang
7 Tips Agar Bibir Pink Alami Tanpa Perlu Lipstik, Aman dan Mudah Dilakukan
Perawatan Kulit Berjerawat Perlu Pendekatan Dermatologis, Ini Alasannya