AS dan PBB Mulai Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Kerry berada di Kairo untuk mengadakan pertemuan dengan menteri luar negeri Mesir dan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, membahas krisis di Gaza.

oleh Muhammad Ali diperbarui 26 Jul 2014, 05:59 WIB
Menlu AS John Kerry bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Kairo, Mesir. (ANTARA FOTO/REUTERS/Charles Dharapak)

Liputan6.com, Mesir - Pemerintah Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak Israel dan kelompok Palestina Hamas menyetujui gencatan senjata sementara.

Diharapkan bila gencatan senjata sementara ini bisa diterapkan, kedua pihak bisa merundingkan gencatan senjata yang lebih permanen. Demikian dikutip BBC, Sabtu (26/7/2014)

Ketika upaya-upaya diplomatik diambil, jumlah korban tewas di pihak Palestina dalam operasi militer Israel di Gaza mencapai lebih dari 800 orang. Sebagian besar korban Palestina adalah warga sipil.

Di pihak Israel, 33 tentara dan dua warga sipil tewas. Seorang warga Thailand juga tewas dalam konflik ini.

Kabinet Israel dijadwalkan membahas proposal dua tahap yang diusulkan Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry.

Kerry berada di Kairo untuk mengadakan pertemuan dengan menteri luar negeri Mesir dan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, membahas krisis di Gaza.

Proposal Menlu Kerry dilaporkan mencakup gencatan senjata selama sepekan penuh, yang dimulai hari Minggu.

Ketika gencatan ini diterapkan diharapkan bisa digelar perundingan untuk menghancurkan roket dan terowongan Palestina, mengakhiri blokade Israel atas Gaza, dan memperbaiki berbagai kerusakan ekonomi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya