Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Jokowi-JK, Anies Baswedan menilai, langkah kubu Prabowo-Hatta yang tidak menerima hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat menyulut emosi para pendukungnya di tataran bawah.
"Ada keterlibatan emosi yang cukup tinggi. Bagi mereka berpikir yang normal, pasti akan mampu untuk move on. Tapi bagi yang anggap perintah suci, ini akan menjadi medan pertempuran luar biasa," ujar Anies dalam acara diskusi 'Perspektif Indonesia' di Restoran Rarampa, Mahakam, Jakarta Selatan, Sabtu, (26/7/2014).
Menurut Anies, dengan durasi kampanye Pilpres yang lebih singkat dibanding dengan Pileg --yang kampanyenya berlangsung dalam rentang waktu setahun -- mestinya kubu kontestan yang kalah harus mampu beralih dan menerima ketetapan KPU.
Namun, yang terjadi saat ini, lanjut dia, para elit justru memberikan contoh yang kurang baik bagi masyarakat.
"Harusnya dengan durasi pendek, efeknya cepat move on. Tapi kali ini, isunya dilempar kemana-mana," ucap rektor Universitas Paramadina itu.
Dalam kondisi seperti itu, menurut Anies, peran media sosial begitu besar. Mereka yang merasa khawatir dan takut, akan menjadikan media sosial sebagai ajang untuk melawan dan menyampaikan pesan perlawanan.
"Kita tahu kalau negeri-negeri otoriter penyanggah utamanya rasa takut. Tanpa itu rezim tumbang. Media sosial alat efektif tumbangkan rasa takut. Rasa takutnya hilang. Gimana negeri kita? Pilar penyangganya apa? Trust, kepercayaan, bisa nggak media sosial jadi memperkuat trust itu," ucap dia. (Ein)
Anies: Kubu Prabowo-Hatta Buat Pendukungnya Sulit Move On
Menurut Anies, mestinya kubu kontestan yang kalah harus mampu beralih dan menerima ketetapan KPU.
diperbarui 26 Jul 2014, 11:46 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Seputar Tren Perawatan Kecantikan Polinukleotida, Pengganti Filler dan Botox yang Dianggap Ketinggalan Zaman
Aksi Mahasiswa Bandung: Buka 2025 dengan Luapan Kemarahan ke Pejabat Hedon
Polres Pemalang Pastikan Pengusutan Kasus Penipuan Penerimaan Polri Profesional, Pelaku Ditahan
Exco PSSI Ucap Terima Kasih STY dan Sebut Sang Pelatih Timnas Indonesia sebagai Bagian Sejarah, Sinyal Apa?
Menkomdigi Tegaskan Seluruh Sekolah di Daerah 3T Harus Dapat Akses Internet
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Sabina Altynbekova Sakit Kepala, Yogya Falcons Tak Berdaya Lawan Bandung bjb Tandamata
Candi Prambanan Dikunjungi 167 Ribu Orang periode Libur Natal dan Tahun Baru
Wujudkan Langkah Nyata Menuju Generasi Emas Indonesia 2045, Program Makan Bergizi Gratis Siap Dimulai
7 Berita dari Indonesia Curi Perhatian Warga di Australia, WNI Penipu hingga Harvey Moeis Korupsi
Miliarder Teknologi Panen Besar pada 2024, Elon Musk Puncaki Posisi Kekayaan
Petenis Korea Jadi Juara di Bali, Direktur Turnamen: Atlet Indonesia Dapat Pengalaman Berharga
Proporsionalitas dan Profesionalitas Polri Diuji Kasus Pemerasan DWP