Liputan6.com, Jakarta - Lampu di rumah kita sudah menjadi kebutuhan utama, biaya untuk menerangi rumah otomatis cukup mahal karena butuh lampu dalam jumlah banyak. Namun belakangan beredar lampu hemat energi dengan harga sangat miring menggiurkan para konsumen. Tapi ternyata lampu tersebut adalah lampu rekondisi yang berisiko tinggi bagi penggunanya.
Peredaran lampu rekondisi mungkin sulit dicegah. Karena sifatnya yang menjamur, Anda sebagai konsumen perlu mewaspadai pembelian lampu rekondisi. Sebab, lebih banyak kerugian dan bahaya dibandingkan keuntungannya.
Advertisement
Kebutuhan akan lampu sebagai alat penerangan memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini. Kekuatan lampu tak lepas dari umur pemakaian atau juga bisa diakibatkan dari pemadaman listrik yang tidak menentu. Lampu akan cepat putus. Biasanya lampu yang sudah putus tak terpakai jadi sampah.
Namun, Tim Sigi Investigasi SCTV lalu mendengar informasi yang cukup janggal seputar bola lampu rusak. Berupaya mencari tahu, Tim Sigi menghubungi seorang narasumber yang diyakini paham persoalan lampu rekondisi. Tim juga diajaknya berkeliling mengumpulkan beberapa lampu yang sudah rusak dari seluruh tempat pembuangan sampah.
Tak terlalu sulit buatnya mengumpulkan rongsokan lampu bekas, karena telah bekerja sama dengan pengepul barang bekas. Hanya dengan melihat penampakannya saja ia bisa mengetahui lampu hemat energi yang masih dapat digunakan. Hanya beberapa merek terkenal saja yang menjadi incarannya. Lampu rekondisi ternyata punya potensi untung yang cukup besar.
Pengumpulan lampu-lampu bekas berlanjut. Sambil bekerja ia membeberkan jenis lampu apa saja yang masih laku di pasaran. Harga ternyata menjadi salah satu unsur persaingan yang ketat dalam memasarkan lampu rekondisi di antara pengepul lampu hemat energi ini.
Si narasumber lampu rongsokan kembali ke markasnya. Berbagai bentuk lampu hemat energi di keluarkan dari kantong plastik dipisahkan. Model lampu yang menjadi tren saat ini punya harga jual yang cukup tinggi. Lampu rongsok yang menumpuk dites kembali, untuk melihat keberhasilan dari perburuan lampu bekas.
Bagaimana penelusuran selanjutnya? Simak selengkapnya pada tautan video yang ditayangkan Sigi Investigasi SCTV, Sabtu (26/7/2014), di bawah ini.
Baca juga:
Waspada, Emas Aspal Kian Marak Jelang Lebaran
Bisnis Gurih Buruh Migran Ilegal
(Ans)