MUI: Idul Fitri Momentum Saling Memaafkan dan Merajut Bangsa

Ketua MUI Din Syamsuddin juga mengapresiasi Kementerian Agama yang sudah bekerja maksimal menentukan awal Syawal 1435 H.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 27 Jul 2014, 20:46 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menilai, hadirnya Hari Raya Idul Fitri bisa dimaknai dengan mengembalikan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini menyusul perbedaan pandangan politik saat Pilpres 9 Juli lalu di saat Ramadan.

"Ini momentumnya untuk pesan Idul Fitri bisa diimplementasikan. Bangun kembali saling silaturahim dan maaf memaafkan, dan rajut kembali tidak hanya ukhuwah Islamiyyah (persaudaraan sesama muslim), tapi juga ukhuwah kebangsaan (wathaniyyah)," kata Din saat menghadiri sidang isbat penentuan 1 Syawal 1435 Hijriah di Kemenag, Jakarta, Minggu (27/7/2014).

Din berharap, semua elemen masyarakat bisa saling menjaga momen Idul Fitri ini, untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik, maju dan bermartabat. Karena bukan mustahil jika ukhuwah wathaniyyah --persaudaraan kebangsaan-- sudah terbangun, Indonesia akan lebih mudah menghadapi terpaan arus globalisasi.

"Atas nama MUI, saya juga mengucapkan selamat Idul Fitri. Minal aidin walfaizin. Kullu aamin wa antum bi khoir (Mohon maaf lahir dan batin. Sepanjang tahun, semoga Anda dalam kebaikan). Mari kita deklarasikan nilai-nilai Ramadan di Idul Fitri ini," ucap Din.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga mengapresiasi Kementerian Agama yang sudah bekerja maksimal menentukan awal Syawal 1435 H. (Mvi)

Baca juga:

Astronom: Di Pelabuhan Ratu Hilal 3,67 Derajat, 1 Syawal Senin

Pemerintah Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 28 Juli

Alasan Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 28 Juli

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya