Liputan6.com, Jakarta - Pengamat penerbangan Universitas Gadjah Mada, Asrista Admajati meminta agar maskapai penerbangan memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat, terutama untuk penumpang yang menggunakan jasa pesawat saat mudik Lebaran.
Hal itu dikarenakan masyarakat telah membeli harga tiket yang tinggi pada Lebaran. "Tapi harusnya, untuk biaya yang mahal. Harusnya mendapatkan pelayanan yang baik," kata dia saat dihubungi oleh Liputan6.com, seperti ditulis Kamis, (31/7/2014).
Advertisement
Pemerintah telah menyediakan penerbangan tambahan (extra flight) untuk Lebaran sebanyak 28 rute dengan total frekuensi 1.018 untuk penerbangan domestik.
Selain itu, ada 78 frekuensi untuk penerbangan luar negeri. Arista mengatakan, extra flight yang terhitung banyak berpotensi mengganggu operasional penerbangan di lapangan.
Padatnya penerbangan dikhawatirkan membuat keterlambatan. Namun hal itu cenderung tak dihiraukan masyarakat karena mereka lebih mengutamakan berkumpul dengan keluarga di hari raya.
"Penerbangan antrean take landing. Kenyamanan Lebaran jauh dari harapan, masyarakat sudah tahu semestinya," tutupnya. (Amd/Ahm)