Liputan6.com, Florida - Kejar-kejaran antara penegak hukum dan penjahat lazim terjadi dimanapun. Metode ini dilakoni untuk mencegah para pesakitan lolos dari jeratan hukum.
Namun demikian, kejar-kejaran di jalan raya tentu memiliki resiko yang tinggi. Alih-alih berhasil menangkap sang penjahat, tak jarang fasilitas umum, masyarakat dan pengguna jalan lain turut jadi korban.
Advertisement
Kini di wilayah Iowa dan Florida, Amerika Serikat (AS), polisi punya jurus jitu untuk menangkap penjahat yang kabur dengan kendaraan. Alhasil, sebuah rudal khusus pun didesain untuk menuntaskan aksi langkah seribu sang penjahat.
Dikatakan terinspirasi dari James Bond, peluru yang dijuluki ‘starchase’ ini akan ditembakkan ke kendaraan tersangka. Fungsinya bukan untuk meledakkan, namun sebagai sebuah GPS yang melacak pergerakan kendaraan tersebut.
Skenarionya, dengan metode ini penegak hukum seolah terlihat mengendurkan pengejaran mereka. Padahal, polisi tengah bersiap untuk menyergap sang penjahat. Langkah ini diambil untuk mencegah penjahat yang panik kala dikejar dan potensial merusak atau mencelakakan penduduk yang ada di sekitar.
Adapun ‘starchase’ ini diletakkan tersembunyi di dalam grill bagian depan kendaraan petugas. Ketika proses pengejaran dilakukan, petugas yang mengoperasikan akan menembakkan rudal starchase dan ke sasaran kendaraan yang menjadi target.
Perangkat starchase ini sendiri terbilang tak murah. Dengan ongkos sebesar US$ 5.000 atau tak kurang dari Rp 57 juta untuk setiap perangkat yang dipasang, peluru yang ditembakkan pun masih harus merogoh kocek sebesar US$ 500 atau kisaran Rp 5,7 juta.
Gilanya, peluru GPS tersebut hanya dapat digunakan sekali. Artinya, jika meleset maka aparat penegak hukum setempat baru saja membuang US$500 dalam sekejap.