Turis Membludak, Ratusan Penjaga Pantai Siaga di Kuta dan Sekitarnya

Petugas sebanyak itu tersebar pada 23 pos penjagaan di sepanjang pantai di wilayah Kabupaten Badung.

oleh Yus Ariyanto diperbarui 31 Jul 2014, 10:16 WIB
Ribuan wisatawan domestik berbaur dengan wisatawan mancanegara saat menikmati liburan Pantai Kuta, Bali, Minggu (20/9). (Antara)

Liputan6.com, Kuta - Sebanyak 168 petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung, Bali siaga menjaga pantai di tengah membludaknya wisatawan mancanegara, nusantara, dan masyarakat setempat mengunjungi Pantai Kuta dan sekitarnya terkait libur Hari Raya Idul Fitri 1435 H.

"Seluruh petugas siap siaga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, syukur hingga kini tidak ada musibah, meskipun sepekan terakhir Pantai Kuta dipadati pengunjung," kata Koordinator Balawista Kabupaten Badung I Ketut Ipel di Pantai Kuta, Kamis (31/7/2014).

Ia mengatakan, petugas sebanyak itu tersebar pada 23 pos penjagaan di sepanjang pantai di wilayah Kabupaten Badung mulai dari kawasan Nusa Dua, Jimbaran, Kuta, Legian, hingga Pantai Munggu yang berbatasan dengan Kabupaten Tabanan.

"Setiap harinya petugas sebenarnya selalu siaga, namun dalam liburan Idul Fitri yang disusul dengan cuti bersama lebih dimantapkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung yang menikmati deburan ombak maupun yang bermain papan selancar di atas gulungan ombak yang dahyat," ujar Ketut Ipel.

Ia menambahkan, ratusan petugas yang dibagi dalam 23 pos penjagaan, untuk di kawasan Kuta dan sekitarnya masing-masing dijaga oleh 7 hingga 8 orang dalam dua kelompok kerja yakni pagi dan sore.

Sedangkan untuk kawasan Nusa Dua dan sekitarnya masing-masing pos dijaga oleh 5 hingga 6 orang, juga dalam 2 kelompok kerja pagi dan sore.

Ipel menjelaskan, pengunjung pantai Kuta yang membludak itu juga diimbau mematuhi rambu-rambu yang telah ditentukan, yakni dilarang mandi atau bermain air di lokasi yang dipasangi bendera merah, karena ombak di lokasi itu sangat berbahaya.

Dengan demikian petugas lebih mudah mengawasi dari menara pemantauan, walaupun pengunjung terus ramai, silih berganti sejak pagi, siang hingga sore menjelang matahari terbenam.

I Ketut Ipel, pria kelahiran Kota Denpasar 55 tahun yang silam mendapat kepercayaan sebagai koordinator mengemban tugas kemanusiaan di Pantai Kuta yang telah mengabdikan diri selama lebih dari 26 tahun.

Ia mengaku, di saat banyaknya wisatawan yang memadai pantai Kuta. khususnya saat-saat Hari Raya keagamaan seperti Idul Fitri, Hari Raya Natal, dan Tahun baru, mereka harus bekerja ekstra.

"Sebelum matahari terbit hingga matahari terbenam saya berada di pantai Kuta, mengamati dari kejauhan pengunjung yang menikmati deburan ombak," ujar pria yang sudah berpengalaman membantu orang yang mengalami musibah tenggelam di pantai berpasir putih itu.

Kabupaten Badung yang menjadi pusat pengembangan kepariwisataan di Bali membentuk Badan Penyelamat Wisata Tirta beroperasi sejak 28 Oktober 1972.

Dalam operasinya selama 42 tahun kurun waktu 1972 hingga 2014 telah menangani belasan ribu kejadian sebagian besar di antaranya berhasil diselamatkan, dan beberapa orang sisanya tidak mampu diselamatkan atau meninggal dunia. (Ant.)


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya