Polisi: Jangan Percaya Pesan Teror Berantai

Agus menegaskan agar masyarakat tidak mempercayai pesan tersebut. Pasalnya SMS ataupun pesan berantai bisa dibuat oleh siapa saja.

oleh Edward Panggabean diperbarui 01 Agu 2014, 16:59 WIB
Bertempat di Rupatama Mabes Polri, Jumat (27/12/13), Sutarman menyampaikan jika dalam kurun waktu 2013, polisi telah menyelamatkan uang negara sebesar Rp 915 miliar (Liputan6.com/ Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri meminta masyarakat untuk tidak terpancing oleh informasi yang sifatnya meneror yang disebarkan secara berantai di masyarakat.

"Kalau pelakunya ditemukan akan kami ambil tindakan, karena ini sifatnya teror informasi, perilaku teror," kata Kabagpenum Mabes Polri Kombes Agus Riyanto di kantornya, Jakarta, Jumat (1/8/2014).

Sebelumnya beredar pesan berantai elektronik yang isinya menyebut ada perintah serangan ke Jakarta dari Khalifah ISIS, Abdullah Al Baghdadi. Adapun target serangan yang, yang ditulis dalam pesan dan akan dilakukan dengan bom mobil, bunuh diri, dan serangan masaa bermotor, adalah mal, bank dan aparat kepolisian.

Agus menegaskan agar masyarakat tidak mempercayai pesan tersebut. Pasalnya SMS ataupun pesan berantai bisa dibuat oleh siapa saja.

"Jangan mudah percaya, bisa dibuat oleh siapa saja, oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Apalagi nomor telepon genggam yang dipakai untuk mengirim SMS  ini dibuat sekali pakai," ucap Agus.

Dia mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi atau terpancing atas isu yang berkembang saat ini. "Masyarakat tidak usah terprovokasi dan terpancing, kalau ada yang perlu ditanyakan ke polisi, kami membuka diri dalam waktu 24 jam," tandasnya. (Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya