Seishukan Indonesia Datangkan Master Samurai dari Jepang

Seishukan Indonesia (Ilmu Bela Diri Klasik Jepang, Iaido, Jo-Do, Kyu-Do) atau yang lebih dikenal dengan istilah “Pedang Samurai"

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 02 Agu 2014, 13:07 WIB
Seishukan Indonesia (Ilmu Bela Diri Klasik Jepang, Iaido, Jo-Do, Kyu-Do) atau yang lebih dikenal dengan istilah “Pedang Samurai"

 

Citizen6, Jakarta Seishukan Indonesia (Ilmu Bela Diri Klasik Jepang, Iaido, Jo-Do, Kyu-Do) atau yang lebih dikenal dengan istilah “Pedang Samurai“ menggelar latihan bersama yang diikuti oleh para Samurai Indonesia yang tersebar di Bandung, Pontianak, Medan dan Jakarta.
 
Kegiatan latihan bersama tersebut dilaksanakan sejak tanggal 26 Juli sampai dengan 1 Agustus 2014, bertempat di Budo-Seishin Dojo, Depok-Jawa Barat pimpinan Kolonel Laut Dr. Ivan Yulivan yang kesehariannya menjabat sebagai Dandenma Mabes TNI Cilangkap, yang juga penyandang DAN V Karate, Aikido, Jujitsu, serta praktisi Wingchun Sefu Jhony Chan.
 
Menurut Kolonel Laut Dr. Ivan Yulivan, latihan bersama tersebut dipimpin langsung oleh Master Iaido dari Jepang yaitu Higuchi Masami yang menyandang Dan 7 Iaido (Pedang Katana) serta ‘’Jo’’ Do (Boken atau sejenis toya/stick) dan merupakan murid dari ilmu pedang (Iaido) Muso Shinden-Ryu (dari Maestro Nakayama Hakuda) serta Shindo Muso-Ryu-Jodo (MUSASHI).
 
“Kedatangan Higuchi Masami (80 th) seorang Ketua Dewan Guru Fukuoka Kendo Renmei (Markas Besar Federasi Kendo Propinsi Fukuoka) adalah dalam rangka penyeragaman gerak para murid di Indonesia yang tergabung dalam Seishukan Indonesia pimpinan Sensei Tora Gotoku (Nama asli Joko Priyanto) penyandang Dan IV untuk Iaido, Jo.Do, Kyudo (panah) dan Aikido”, tungkas Kolonel Ivan.
 
Sensei Tora Gotoku merupakan putera asli Indonesia yang telah 30 tahun menimba ilmu beladiri klasik di Jepang serta beberapa kali menjuarai berbagai kejuaraan Nasional Iaido dan Jo Do di Jepang yang memperistri Yoshiko Nagata (Dan 7-Shodo/Kaligrafi Jepang) sebagai master Kaligrafi yang sudah langka saat ini di Jepang.
 
Lebih lanjut Kolonel Ivan menyampaikan, mengingat amat disiplin dan kerasnya latihan, tak heran bila latihan ini hanya diikuti 17 orang saja, karena selama ini banyak para praktisi yang berhenti di tengah jalan. “Latihan ini dimaksudkan pula untuk mempersiapkan diri bagi para murid yang akan melaksanakan ujian di Jepang pada medio September mendatang dan guna menanamkan mental untuk senantiasa sabar, fokus dan rendah hati”, ujarnya.
 
“Latihan sejenis ini memiliki tujuan utama yaitu untuk bersikap jujur pada diri sendiri dan menghindar dari sikap Kuchi Bushi atau bermulut besar”, tegas Kolonel Ivan. “Selain itu juga bermanfaat agar senantiasa sehat, memperbaiki postur tubuh dan memiliki sikap percaya diri”, tambahnya.

Pengirim:

Badarudin Puspen TNI

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Saat ini Citizen6, juga mengajak blogger untuk kolaborasi. Jika punya postingan baru, kirim alamat atau url websitenya ke kami. free.



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya