Liputan6.com, Jakarta - Pembatasan penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan berdampak besar kepada harga-harga bahan pokok sehingga tidak akan berpengaruh besar juga kepada tingkat inflasi.
Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tandjung mengungkapkan, kebijakan pembatasan penjualan BBM bersubsidi yang dilakukan oleh Badan Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) merupakan upaya pengamanan agar konsumsi BBM bersubsidi tidak melebihi kuota yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) yaitu sebesar 46 juta Kilo liter (KL).
"Saya rasa apa yang diambil oleh Pertamina dan BPH Migas bersifat hanya mengamankan APBN saja, APBN bilang bahwa penurunan BBM subsidi turun dari 48 juta KL jadi 46 juta KL," kata Chairul, di Jakarta, Senin (4/8/2014).
Kebijakan pembatasan penjual tersebut akan membentuk mekanisme pasar baru, sehingga masyarkat akan melakukan penyesuaian. Ia mencontohkan, masyarakat yang tidak bisa membeli solar bersubsidi di Jakarta Pusat akan mencari solar bersubsidi di lokasi lain.
Begitu pula dengan yang terjadi jalan tol. Sebelum masuk jalan tol, masyarakat sudah beli dulu BBM bersubsidi. Selain itu, untuk pembatasan jam penjualan solar subsidi, menurut Chairul, masyarakat akan membeli sebelum waktu yang ditetapkan.
Menurutnya, yang membeli BBM di luar waktu dan tempat yang ditetapkan hanya yang terpaksa, dari kondisi ini akan terjadi penghematan.
"Kenapa begitu? Karena ya nanti yang mau beli BBM bersubsidi, hanya yang terpaksa saja yang akan melakukan itu (beli malam), langkah-langkah itu terpaksa itu diperkirakan itu bisa menghemat 2 juta KL sampai akhir tahun sehingga masalah 46 juta KL bisa terpenuhi," paparnya.
Chairul memperkirakan langkah yang dilakukan oleh BPH Migas ini tidak akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok. Pasalnya, harga BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan.
"Tidak ada, karena harga BBM tidak naik, yang ada di wilayah ini mekanisme pasar biasa, tapi ada penghematan, 46-48 kan cuma 2 juta Kl itu presentasinya kecil sekali," tuturnya.
Ia menambahkan, saat ini harga minyak dunia sedang mengalami penurunan, diharapkan kondisi ini terus terjadi sehingga meringankan beban anggaran untuk menutupi subsidi BBM.
"Tapi satu hal yang menarik sebenarnya ini seringkali media tidak mengungkap bahwa terjadi penurunan harga minyak dunia, trennya satu minggu terakhir ini terjadi penurunan, Nymex di kisaran 97 dolar tadinya meningkat di atas 100 dolar, kami berharap dengan harga minyak ini bisa terus berlanjut itu akan membuat subsidi akan berkurang," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Aturan Pembatasan BBM Tak Bikin Harga Bahan Pokok Naik
Saat ini harga minyak dunia sedang mengalami penurunan, diharapkan kondisi ini terus terjadi sehingga meringankan beban anggaran.
diperbarui 04 Agu 2014, 15:23 WIBIlustrasi BBM (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Menghitung Defisit Kalori untuk Diet yang Efektif dan Sehat
Cara Mengatasi Layar HP Bergaris: Panduan Lengkap Tanpa Perlu ke Service Center
Bulan Ramadhan 2025 Berapa Hari Lagi? Cek Tanggalnya
Cara Rahasia Mengolah Cumi Agar Empuk Tanpa Bau Amis
Cara Mengurus ATM yang Tertelan: Panduan Lengkap dan Solusi
Cara Ngeprint Excel Agar Tidak Terpotong: Panduan Lengkap
Harga Emas Antam Melambung di Awal Pekan, Cek di Sini!
Cara Mengatasi Meteran Listrik Ada Tulisan Periksa: Panduan Lengkap
Hari Guru Tanggal Berapa? Ini Sejarah Peringatannya
Cara Merebus Telur Biar Gampang Dikupas: Panduan Lengkap dan Praktis
Cara Menyalakan Laptop dengan Benar: Panduan Lengkap untuk Pemula
Cara Isi Kwitansi dengan Benar dan Lengkap