Liputan6.com, Jakarta Tidak pernah terjadi sebelumnya, dalam sejarah republik ini pasca Reformasi 1998, keriuhan pemilu juga diramaikan oleh selebrasi dari kalangan selebriti.
Golongan ini punya stigma kehidupan yang glamour, hedonis, dan lebih memilih a-politis sebagai bentuk mencari aman. Dalam berbagai pemilu sebelumnya, baik legislatif maupun eksekutif, bukan berarti tak ada artis yang terlibat.
Advertisement
Biasanya artis yang terlibat di politik dipakai resmi oleh parpol sebagai vote-getter alias penarik suara. Artis disewa khusus ketika kampanye sebagai penghibur. Bagi artis ini, berada di sebuah kegiatan politik praktis sama dengan konser di panggung. Atau, ada juga yang berkomitmen menjadi anggota partai lalu dicalonkan partai sebagai caleg.
Tapi, ada yang berbeda pada pemilihan presiden kali ini. Sejak jauh-jauh hari, sejumlah artis sudah menentukan piilhan akan berada di kubu capres-cawapres yang mana. Ada yang pro Jokowi-JK, ada pula yang memilih berdiri di belakang Prabowo-Hatta.
Seperti apa kiprah mereka dalam keriuhan pilpres kemarin?