Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas bumi (BPH Migas) menyatakan, keuntungan menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi lebih besar ketimbang menjual BBM bersubsidi.
Hal ini dikatakan Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng terkait dengan aksi protes yang dilakukan pengusaha SPBU di jalan tol, atas kebijakan penghapusan BBM bersubsidi jenis premium di jalan tol mulai 6 Agustus 2014.
Andy mempertanyakan penolakan yang dilakukan pengusaha SPBU jalan tol. Pasalnya, pengusaha SPBU di Jakarta Pusat yang juga mengalami pembatasan penjualan BBM bersubsidi menerima kebijakan tersebut.
"Kalau saya lihat teman-teman pengusaha SPBU di jalan tol, yang di Jakarta Pusat mau laksanakan kok dia yang di tol tidak mau," kata Andy, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Menurut Andy, pengusaha tersebut tidak perlu khawatir. Pasalnya, meski pasokan premium ditiadakan, SPBU jalan tol tetap mendapat pasokan BBM non subsidi yaitu Pertamax dan Pertamax plus. "Kan bukan tidak dikasih BBM, dikasih Pertamax dan Pertamax Plus," tuturnya.
Ia mengungkapkan, dengan menjual BBM non subsidi, keuntungan yang didapat pengusaha justru lebih besar ketimbang menjual BBM bersubsidi.
"Tahu tidak bedanya BBM subsidi dan non subsidi? margin yang didapat oleh SPBU lebih tinggi dari non subsidi. Subsidi Rp 180-200 per liter. Non subsidi sampai Rp 400 per liter. Ini pola pikir dan memang masyarakat kita memang masih greedy (rakus)," paparnya.
Andy menambahkan, kebijakan ini dilakukan untuk menolong beban keuangan negara yang semakin berat karena subsidi BBM. "Ini negara lho. Ini untuk keuangan negara, untuk bagiaman ke negara bisa survive masalah keuangan," pungkasnya.
Sebelumnya, bos SPBU yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Tempat Istirahat Pelayanan Jalan Tol Indonesia (Aptipindo) menggeruduk kantor BPH Migas di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Senin (4/8/2014).
Mereka memprotes rencana kebijakan pemerintah yang akan menghentikan penyaluran bahan bakar minyak jenis premium di pom bensin atau SPBU yang berada di jalan tol. (Pew/Gdn)
Keuntungan Jual BBM Non Subsidi Lebih Besar
Aptipindo memprotes kebijakan pemerintah yang menghentikan penyaluran premium di SPBU yang berada di jalan tol.
diperbarui 05 Agu 2014, 18:16 WIBKebijakan ini dilatarbelakangi turunnya kuota subsidi BBM di APBN-P 2014 dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jelang Hari Raya Natal, Harga Cabai dan Daging Kompak Naik
Saksikan FTV Kisah Nyata Siang Spesial di Indosiar, Senin 23 Desember Via Live Streaming Pukul 12.00 WIB
Tips Suami Makin Sayang, Panduan Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga
Tips Konsisten: Panduan Lengkap Mencapai Tujuan dengan Konsistensi
Tips Menyembuhkan Sakit Gigi, Panduan Lengkap Mengatasi Rasa Nyeri
Tips Skripsi Cepat Selesai: Panduan Lengkap untuk Mahasiswa
Penampilan Apik Bang Jay Selama 90 Menit Bawa Venezia Kalahkan Cagliari dan Keluar dari Posisi Terbawah
Operasi Lilin 2024, Polri Terus Evaluasi Penerapan Rekayasa Lalu Lintas Selama Libur Nataru
Puncak Mudik Natal dan Tahun Baru 2025 di Pelabuhan Ketapang Diprediksi Terjadi Hari ini
Tips Sehat di Usia 40 Tahun: Panduan Lengkap Menjaga Kebugaran
Detail Hyundai Palisade 2025 Mulai Diungkap, Ada Versi ICE dan Hybrid
Cara Cek Pengumuman Kelulusan PPG Piloting 3, Lengkap dengan Linknya