Liputan6.com, Yogyakarta - Ratusan penumpang pesawat Citilink tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur, terpaksa gagal terbang di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Penyebabnya adalah mesin pesawat Citilink tersebut mengalami kerusakan saat akan terbang dari Bandara Adi Sucipto.
Salah satu penumpang Syafrudin menjelaskan, saat itu 180 penumpang sudah berada di dalam pesawat. Namun ketika akan terbang dinyatakan ada kerusakan sehingga pesawat kembali lagi ke parkir.
"Sudah siap-siap mau terbang, semua penumpang sudah berada di pesawat, tapi saat akan take-off (lepas landas), mesin pesawat mengalami trouble," kata Syafrudin di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Selasa (5/8/2014).
Syafrudin menambahkan, usai informasi adanya kerusakan pilot lalu memutuskan untuk memperbaiki kerusakan pada pesawat dan tidak melanjutkan terbang. Sesuai jadwal pesawat tersebut berangkat pada pukul 08.30 WIB. Namun, karena masalah teknis pada mesin pesawat, maka penumpang disuruh menunggu hingga 4 jam untuk perbaikan mesin.
Para penumpang pun diberikan delay service sembari menunggu penerbangan nanti. "Ya, nggak apa-apa. Kita turun lagi untuk menunggu perbaikan, ini diberi makan siang sambil menunggu perbaikan mesin," ujar Syafrudin.
Udin mengaku santai dan tidak kecewa meski harus menunggu perbaikan selama 4 jam. Ia lebih mementingkan deteksi dini dan perbaikan pesawat sebelum melanjutkan penerbangan. Ia khawatir jika tidak dilakukan segera maka akan terjadi kecelakaan.
"Lebih baik begitu segera diperbaiki daripada rusak saat terbang," ujar Syafrudin.
General Affair and Communication Section Head Bandara Adi Sucipto, Faisal Indra mengaku ada pembatalan penerbangan pesawat Citilink tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur. Namun pukul 12.45 WIB, pesawat sudah kembali menjalani penerbangan.
"Tadi pukul 08.35 WIB, persiapan sudah sampai taxi-way (landasan). Karena ada kendala teknis, pesawat kembali ke apron (parkir) untuk diperbaiki," jelas Syafrudin. (Mut)
Baca juga:
Kesal Pesawat Delay, Pria Pecahkan Kaca Loket Sriwijaya Air
Penumpang Citilink Naik 15% pada Lebaran Ini
Perubahan Cuaca Bengkulu Picu Turbulensi
Advertisement