Liputan6.com, Ambon - Ribuan warga yang ada di Pulau Ambon dan Pulau Seram, Maluku tumpah ruah di Desa Mamal dan Morela di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Mereka menyaksikan atraksi pukul sapu yang digelar warga setiap tahun, 7 hari usai perayaan Lebaran.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (5/8/2014), atraksi yang dilakukan kelompok pemuda ini dibagi dua dengan berpakaian merah dan putih. Mereka lalu saling serang menggunakan sapu lidi yang terbuat dari pohon enau.
Meski berdarah dan tubuh mereka penuh luka-luka, namun para pemuda tersebut mengaku senang mengikuti tradisi ini. Mereka percaya luka bekas sabetan lidi akan segera sembuh dengan obat tradisonal milik desa warga setempat.
Tradisi ini juga dijadikan ajang untuk menjaga perdamaian. Sebab warga kedua desa kerap terlibat tawuran hingga menyebabkan korban jiwa, padahal hanya dipicu masalah sepele. (Yus)
Baca juga:
Tradisi Syawalan Unik di Klaten
Heboh Pembawa Berita Arab Saudi Pertama yang Siaran Tanpa Jilbab
Ibu Bunuh Putrinya, Jasad Disembunyikan di Septic Tank 2 Tahun
Advertisement