Dynamic Tower, Pencakar Langit yang Bisa Berputar 360 Derajat

Uni Emirat Arab selalu berhasil mengguncang dunia dengan gagasan propertinya yang terbilang sangat spektakuler.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 05 Agu 2014, 23:00 WIB
Foto: skycrapercity.com

Liputan6.com, Dubai - Uni Emirat Arab selalu berhasil mengguncang dunia dengan gagasan propertinya yang terbilang sangat spektakuler. Tak hanya ingin membangun hotel bawah laut termahal dunia, para pengusaha properti di negara tersebut juga bermimpi dapat membangun Dynamic Tower (Menara Dinamis) di Dubai.

Menara tersebut dirancang khusus agar setiap ruangan dan lantai gedung dapat berotasi serta menikmati sudut pemandangan yang berbeda. Dengan 80 lantai, Dynamic Tower dapat menjadi salah satu gedung pencakar langit yang dapat berputar hingga 360 derajat setiap 90 menit sekali.

Demi mempersingkat waktu pembangunan, pihak pengembang yang ditenggarai arsitek ternama, David Fisher akan membangun 90 persen bahan bangunan di pabrik. Setelah rampung, bagian-bagian gedung akan disusun menjadi menara impian tersebut.

Untuk menciptakan mimpi spektakuler itu agar segera menjadi kenyataan, dibutuhkan dana sekitar 355 juta pound sterling atau setara Rp 7,01 triliun (estimasi kurs Rp 19.736 per pound sterling). Fisher sangat yakin, Dynamic Tower dapat menjadi ikon properti yang mendunia karena rancangannya yang super dinamis.

Berikut ulasan mengenai rancangan gedung pencakar langit super dinamis asal Dubai, Dynamic Tower, seperti dikutip dari emirates247.com, cracked.com, gulfbusiness.com serta sejumlah sumber lainnya, Selasa (5/8/2014):


Dynamic Tower, pencakar langit yang bisa berputar 360 derajat

Foto: sites.google.com


Dynamic Tower, pencakar langit yang bisa berputar 360 derajat

Meski telah menjadi tuan rumah menara tertinggi di dunia Cayan Tower, Dubai tetap siap menyambut berdirinya salah satu menara paling spektakuler di dunia yaitu Dynamic Tower. Gagasan pembangunan menara tersebut telah dicetuskan sejak 2008 oleh seorang arsitektur ternama, David Fisher.

Rencananya, bangunan mengagumkan itu akan terdiri dari 80 lantai dan berdiri gagah dengan ketinggian 420 meter dari permukaan tanah. 20 lantai pertama akan menaungi sejumlah ritel, dan 15 lantai berikutnya akan menjadi tempat penginapan.

35 lantai berikutnya akan digunakan sebagai apartemen hunian masyarakat. Sementara 10 lantai teratas akan menjadi apartemen bergaya vila yang dirancang menjadi sangat mewah.

Kehebatan lain, menara tersebut dapat berputar 360 derajat sesuai dengan perintah manusia dalam 90 menit sekali. Bahkan menara tersebut akan dirancang agar bisa menghasilkan listrik dari tenaga angin dan solar.


Arsiteknya belum pernah membangun gedung pencakar langit

Foto: emirates274.com


Arsiteknya belum pernah membangun gedung pencakar langit

Sejak 2008, pemilik Rotating Tower Technology Company ditunjuk untuk merancang dan membangun Dynamic Tower di Dubai. Arsitektur ternama asal Dubai, David Fisher mengumumkan pembangunan akan dimulai pada 2008 dan rampung pada 2009.

Namun pembangunan tersebut ternyata tidak terealisasi karena dihantam krisis finansial global yang mengguncang pasar properti di seluruh dunia. Lebih dari itu, Fisher ternyata berlum pernah membangun gedung pencakar langit sebelumnya.

Meski begitu, namanya memang tercatat sebagai arsitek di beberapa menara pencakar langit di Moskow, Paris, London dan New York. Tapi Fisher sangat yakin dirinya siap untuk membangun menara super dinamis itu.

Menara tersebut memang sangat hebat mengingat para pengguna apartemen dapat memarkir mobilnya di atas menara. Lift menara akan dirancang khusus agar bisa mengangkut mobil para pemilik apartemen.


Pembangunan tertunda bertahun-tahun

Foto: gulfbusiness.com


Pembangunan tertunda bertahun-tahun

Mendirikan menara super hebat tersebut tentu butuh biaya yang sangat besar. Pembangunannya diprediksi dapat menilai biaya hingga 355 juta pound sterling atau setara Rp 7,01 triliun.

Sejak 2008, Fisher mengatakan dapat menyelesaikannya dalam setahun. Tapi pada 2009, pembangunan belum dimulai dan dia mengatakan dapat merampungkannya pada 2011.

Anehnya, hingga 2013, pembangunan belum dimulai dan lokasi serta target penyelesaian pembangunan masih belum diketahui. Kabarnya, perusahaan masih belum memiliki dana yang cukup untuk mengubah proyek besar itu menjadi kenyataan. (Sis/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya