Rupiah & IHSG Tertekan Argentina, Investor Diminta Jangan Panik

Pelaku pasar dan investor diminta lebih tenang dalam menghadapi sentimen global tersebut.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 06 Agu 2014, 09:28 WIB
ilustrasi ihsg

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Standard Chartered Bank, Eric Sugandhi memperkirakan kasus gagal bayar bunga utang Argentina dapat memberikan tekanan terhadap pasar keuangan dan pasar modal Indonesia. Namun imbasnya hanya berlangsung sementara.

"Yield (imbas hasil) utang pemerintah bisa naik sedikit, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tertekan," ujar dia dalam pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Rabu (6/8/2014).

Meski begitu, Eric meminta kepada pelaku pasar dan investor lebih tenang dalam menghadapi sentimen global tersebut. Pasalnya, imbas dari vonis gagal bayar (default) ini akan terjadi dalam waktu singkat.

"Nggak usah panik, karena tekanannya nggak lama. Impeknya singkat dan terbatas. Nggak banyak capital outflows karena lebih berkaitan dengan psikologis," paparnya.

Eric juga mengimbau agar pelaku pasar tidak khawatir dengan dampak dari kasus Argentina terhadap Indonesia lantaran negara tersebut bukanlah mitra dagang utama bangsa ini.

"Argentina bukan negara partner dagang utama Indonesia dan juga bukan negara investor utama di Indonesia. Jadi efeknya terbatas," pungkas dia. (Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya