Liputan6.com, Jakarta Memasuki usia 30-an, rambut pria mulai menipis, terutama bagian depan dan di ubun-ubun. Daripada terlihat botak, banyak pria memutuskan untuk memangkas habis rambutnya sampai plontos. Dan ini merupakan keputusan tepat, karena menurut studi pria plontos lebih maskulin dibandingkan pria berambut.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological & Personality Science, peneliti menguji persepsi masyarakat terhadap seberapa banyak rambut di kepala pria dalam tiga tes. Di setiap tes, peserta diminta seberapa menarik pria saat berambut, mencukur rambut, dan rambut tipis.
Advertisement
Mereka yang dimintai pendapatnya adalah 60 orang pria dan wanita usia kuliah. Lalu pada tes kedua bertanya kepada ratusan orang secara online.
"Ternyata hasilnya konsisten di tiga tes tersebut," ujar Albert Mannes, peneliti studi ini sekaligus dosen Wharton School of Business di University of Pennsylvania seperti dikutip ABC News, Rabu (6/8/2014).
Anggapan masyarakat bahwa pria plontos itu maskulin, bisa jadi karena beberapa hal. Hal pertama menurut Mannes, pria berkepala plontos berhubungan dengan pekerjaan maskulin seperti polisi, militer, dan olahraga. Kedua, beberapa film laga Hollywood menggunakan aktor berkepala plontos seperti Bruce Willis, Dwayne "The Rock" Johnson, Jason Statham.
Sayangya, menurut studi ini pria berkepala plontos meski terlihat maskulin namun kurang menarik dibandingkan pria berambut.