Liputan6.com, Las Vegas - Chrysler dan Nissan tengah meradang. Pasalnya, mereka meraih predikat kendaraan dengan sistem komputer yang paling mudah diretas. Bersama dengan General Motors (GM), ketiganya tengah duduk bareng dan meninjau tuduhan serius dari para ahli keamanan cyber internasional.
Dalam laporannya, seperti dilansir dari laman Reuters, Rabu (5/8/2014), peneliti keamanan komputer, Charlie Miller dan Chris Valasek menyimpulkan bahwa model kendaraan yang paling mudah diretas dari ketiga pabrikan tersebut adalah Jeep Cherokee, Infiniti Q50, serta Cadillac Escalade.
Daftar itu sendiri pertama diungkap di ajang konferensi Black Hat, Las Vegas. Di konferensi yang berlangsung hingga 7 Agustus 2014 ini, turut dibahas perihal keselamatan kendaraan, peralatan medis, serta isu keamanan lain yang terkait sistem komputer.
"Chrysler Group akan segera mengklarifikasi tuduhan ini. Bila perlu, kami akan mendiskusikannya dengan mereka," ujar Eric Mayne, juru bicara Chrysler Group.
Sementara itu, dalam pernyataannya kepada Reuters, pihak Nissan berdalih jika kesimpulan para ahli tersebut adalah sebuah masukan, yang tak secara langsung dimaksudkan untuk menjatuhkan citra produk Q50 mereka.
Untuk sepakat pada kesimpulan tersebut, para peneliti telah melakukan pengujian di beberapa aspek penting. Membidik pertahanan sistem komputer, celah seperti akses remote, WIFI dan Bluetooth turut dijelajahi. Di celah ini, para hacker sangat mungkin membobol dan memanipulasi sistem kontrol sehingga menyebabkan kerusakan pada mobil.
Tak hanya merilis kendaraan yang paling rentan diretas, Millner dan Valasek juga merilis daftar kendaraan yang sebaliknya paling sulit untuk diretas. Mobil-mobil yang menduduki posisi terhormat tersebut antara lain Dodge Viper, Audi A8, dan varian Jepang, Honda Accord.
Namun, pada catatannya, kedua peneliti tersebut mengungkapkan jika mereka sebenarnya belum benar-benar mencoba untuk meretas mobil-mobil tersebut secara total. Dikatakan, mereka hanya menguji coba sistem keamanan dari deretan kendaraan tersebut. Turut diungkap, jika mobil yang dianggap paling mudah diretas pun mungkin saja sebenarnya telah dibekali pabrikan dengan tingkat keamanan yang mumpuni.
Akhir kata, daftar yang dibuat oleh dua peneliti tersebut dikatakan hanya ditujukan sebagai data pembanding. Fungsinya tentu sebagai tolok ukur konsumen yang menginginkan tingkat keamanan komputer yang baik pada mobil yang akan mereka beli.
Advertisement