Liputan6.com, Mobil yang dilengkapi dengan sistem penguncian jarak jauh (remote locking) dapat di-hack dengan aplikasi custom `off-the-shelf` seharga 600 poundsterling atau sekitar Rp 11,8 juta.
Menurut seorang ahli komputer, software tersebut sangat efektif untuk menembus keamanan keyless entry. Silvio Cesare, yang bekerja di perusahaan keamanan Qualys, berencana akan memberikan keterangan pada konferensi keamanan Black Hat di Las Vegas, minggu ini tentang bagaimana ia berhasil membuka kunci mobilnya sendiri menggunakan teknik tersebut.
Dengan menggunakan perangkat lunak defined radio, memungkinkan komputer untuk mengirim atau menerima berbagai frekuensi yang digunakan semua perangkat dari Wi-Fi ke kunci remote nirkabel dan perangkat Bluetooth.
Bahkan hal ini bisa saja terjadi pada mobil yang menggunakan sistem rolling kode, yang mana biasa digunakan untuk meningkatkan keamanan dengan mengubah pesan yang diperlukan ketika membuka pintu mobil setiap kali digunakan.
Advertisement
"Jika seseorang memarkir mobilnya di garasi dalam jangka waktu yang lama, hal seperti ini bisa saja terjadi," kata Cesare kepada Wired.
Hal ini tetntunya memberikan kesempatan kepada hacker untuk melakukan aksinya ketika pemilik mobil menggunakan kunci remote nirkabel, setidaknya dalam satu kali pemakaian untuk mengekstrak kode deskripsi unik yang mentransmisikan perintah untuk mengunci atau membuka pintu mobil.
Namun, Cesare hanya menguji teknik itu pada mobil miliknya (belum mencobanya pada mobil milik orang lain). Terlebih teknik ini belum diuji untuk menyalakan mesin mobil sehingga jika insiden ini benar-benar terjadi, pemilik mobil hanya akan kehilangan barang yang ada di dalam mobil.
Bisa dibilang, teknik ini sedikit lebih mudah ketimbang mencuri data di laptop. Bahkan, informasi yang didapat bisa digunakan secara luas oleh hacker, sehingga Cesare berjanji untuk merahasiakannya.
"Penjahat bisa menyewa peneliti untuk meniru serangan ini. Tapi mereka tidak akan mendapatkan itu dari saya," tegasnya.