Genjot Pendapatan, Berau Fokus di Bisnis Listrik

Rencananya Berau akan membangun PLTU dengan kapasitas 2x100 MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Agu 2014, 17:10 WIB
PLTU Pacitan merupakan salah satu pembangkit listrik yang dimiliki PLN untuk menghasilkan daya listrik sebesar 630 megawatt (Liputan6.com/ Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk meminimalisir pelemahan harga batu bara, PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) semakin fokus untuk menggarap bisnis kelistrikan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Direktur Utama Berau Coal Energy, Amir Sambodo mengatakan, emiten berkode BRAU itu berencana membangun PLTU yang berlokasi di mulut tambang (mine mouth) berkapasitas 2 x 100 Mega Watt (MW) di wilayah Sumatra.

“Sekarang masih dalam masa studi, kalau mulut tambang ya sekitar 2x100 MW,”  kata Amir di Jakarta, Rabu (6/8/2014).
 
Amir mengungkapkan, alasan perseroan mulai mengincar bisnis listrik tersebut adalah untuk mengoptimalisasi pendapatan perusahaan di tengah merosotnya harga batu bara.

Dia menyebutkan, pembangunan PLTU tersebut membutuhkan investasi sekitar US$ 180 juta attau Rp 2,11 triliun. Dana investasi berasal dari belanja modal tahun depan.

"Dalam situasi pasar yang ketat, potensi diversifikasi usaha terbuka," tuturnya.

Di bisnis pertambangan, Direktur Operasi BRAU Arief Wiedhartono menyebutkan, Berau telah mengeruk batu bara sebanyak 14 juta ton hingga akhir Juli 2014. Capaian itu sesuai dengan target perusahaan.

"Sampai Juli 14 juta ton. Ini sudah memperhitungkan puasa lebaran. Jadi sejauh ini kita masih sesuai dengan rencana produksi awal," pungkasnya. (Pew/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya