Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mencatat beban puncak (BP) listrik sistem kelistrikan Jawa Bali pada puncak perayaan Idul Fitri yang jatuh pada 28 Juli 2014 mencapai 14.227 MegaWatt (MW). Nilai tersebut turun sekitar 40 persen dibanding beban tertinggi yang pernah dicapai yaitu 23.420 MW pada 9 Juni 2014.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto mengatakan, akibat turunnya beban listrik pada saat hari Lebaran tersebut, PLN dapat menghemat biaya produksi tenaga listrik sekitar Rp 123 milyar untuk Jawa Bali.
"BP Jawa Bali pada lebaran 2014 ini juga turun sekitar 254 MW dari prediksi awal PLN," kata Bambang, seperti yang ditulis Kamis (7/8/2014). Beberapa hari sebelumnya PLN memperkirakan kebutuhan listrik di Jawa Bali saat hari Lebaran sebesar 14.470 MW.
Turunnya beban listrik saat lebaran sangat signifikan karena dipengaruhi turunnya beban listrik dari pelanggan industri dan bisnis yang sangat besar.
"Sejumlah industri besar dan perusahaan ikut meliburkan para pekerjanya dan menghentikan sementara waktu kegiatan usahanya," tuturnya.
Ia mengungkapkan, turunnya pemakaian listrik ini berdampak pada operasional pembangkit-pembangkit listrik. Di Jawa, sebanyak 14 unit Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 6.706 MW mendapatkan kesempatan untuk beristirahat atau berhenti sementara (reserved shutdown).
"Masa istirahat ini dilaksanakan dari tanggal 24 Juli 2014 hingga 5 Agustus 2014, dengan jangka waktu istirahat bergiliran dan berbeda-beda untuk tiap-tiap pembangkit," paparnya.
Komposisi penggunaan energi primer untuk pembangkit yang digunakan pada saat lebaran Idul Fitri 2014 turut mempengaruhi keberhasilan penghematan ini. Komposisi energi masih didominasi oleh pembangkit dengan bahan bakar batubara 50,3 persen, gas 32,4 persen, panas bumi 8,5 persen, air 6,7 persen, CNG 0,3 persen, dan khusus di Bali, tercatat penggunaan BBM HSD 1,3 persen dan MFO 0,6 persen.
Penurunan beban listrik juga terjadi di daerah-daerah lain di luar Jawa Bali meski prosentase penurunan tidak sebesar di Jawa Bali. Hal ini karena penggunaan listrik untuk industri dan bisnis di Jawa Bali memang sangat besar. (Pew/Gdn)
Beban Puncak Listrik Saat Lebaran Turun, PLN Hemat Rp 123 Miliar
Sebanyak 14 unit Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 6.706 MW mendapatkan kesempatan untuk beristirahat.
diperbarui 07 Agu 2014, 10:17 WIB(Foto: Dokumentasi PLN)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pesan Mendag Budi ke Pelaku Usaha: Inovasi Jadi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor
Jelang Nataru 2025, ASDP Ketapang Siapkan 57 Armada Kapal
Badai Cedera Hantam Arsenal, Hadapi Laga Krusial Tanpa Kehadiran Bukayo Saka
Gelar Acara Pendidikan, Upaya Koperasi Karya Praja Sejahtera Cilegon Tingkatkan Kompetensi Anggota
Bangga, Pembalap Sepeda Indonesia Satu Race dengan Pembalap Legenda Dunia Mark Cavendish
Ridwan Kamil Ditemani Maruarar Sirait, Teken Pakta Integritas dengan Kelompok Multietnik Jakarta
Keluarga Tiga Eks-Bupati Tegal Bersatu Dukung Bima-Mujab, Hadiri Kampanye Akbar ‘Hajatan Bisa Dadi 1’
Pupuk Kaltim Andalkan SNI Demi Tingkatkan Daya Saing Global
Mendag Budi Lepas Ekspor Produk Furnitur Senilai USD70.000 ke AS dan Prancis
Portofolio Green Loan BNI Tumbuh Double Digit Sejak 2021
Anggota Kongres AS Sambut Baik Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu, Biden Marah-Marah
DP3AP2KB Kota Cilegon Kumpulkan Calon Pengantin Sebagai Upaya Cegah Stunting Sejak Dini