Liputan6.com, Jakarta - Setelah menjabat selama dua periode sejak 2005, Emirsyah Satar dipastikan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada 2015. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku belum memiliki sosok ideal untuk menggantikan orang nomor satu di maskapai plat merah itu.
Namun begitu, Dahlan menyebutkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi calon pengganti Emir. Apa saja kriterianya?
"Pertama itu integritas, tidak boleh main korupsi, main komisi, main nepotisme, keluarga ikut campur dalam perusahaan," kata Dahlan saat ditemui di kantor Perikanan Nusantara, Jakarta, Kamis (7/8/2014).
Hal ini menjadi yang utama, mengingat Garuda merupakan salah satu perusahaan maskapai penerbangan strategis di Indonesia. Untuk syarat kedua, Dahlan menginginkan sosok tersebut berasal dari kalangan orang yang memiliki latar belakang soal keuangan.
Advertisement
Sekadar informasi, Emirsyah yang lulus dari FEUI mengawali kariernya sebagai auditor di kantor akuntan Pricewaterhouse Coopers pada 1983. Nama Emirsyah juga pernah tercatat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada 2003-2005. Dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Niaga Factoring Corporation.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama, ia menjabat sebagai Direktur Keuangan Garuda Indonesia pada 2003. "Tentu yang mengerti keuangan, karena banyak masalah itu di dalamnya," tegasnya.
Sementara kriteria yang terakhir adalah kandidat yang terpilih nantinya dapat memajukan Garuda Indonesia dalam segala hal terutama sesuai visi-misi perusahaan sebagai maskapai penerbangan.
"Terus yang mengerti perusahan besar, karena persaiangan maskapai itu semakin ketat," pungkasnya. (Yas/Ndw)