Niat Kadisdik DKI Mundur Terinspirasi dari George Washington

Karena itu pada akhir Juni 2014 lalu, dia telah melaporkan pada Ahok selaku Plt Gubernur DKI bahwa tugas-tugas tersebut telah diselesaikan.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 07 Agu 2014, 15:07 WIB
Lasro Marbun (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun berniat mundur dari jabatan yang baru dijalaninya selama sekitar 6 bulan. Dia pun menjelaskan alasan keinginannya berpindah jabatan. Dia merasa beban tugasnya di Disdik DKI sudah mencapai batas maksimal.

"Kita belajar dari misalnya tokoh dunia, George Washington. Warga Amerika bilang kami masih menghendaki George Washington sebagai presiden. Tapi dia bilang tidak. Saya akan meninggalkan sejarah bagi bangsa ini, cukup dua kali," ucap Lasro di Balaikota Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Sebagai PNS, dirinya memahami tugas-tugas yang diberikan untuk memberi perubahan dalam Dinas Pendidikan sudah dilaksanakannya sesuai arahan gubernur dan wakil gubernur. Tugas-tugas itu menurut Lasro, yakni mengoreksi hal-hal yang perlu dikoreksi, mendinamisasi kemapanan, dan membuat pembaruan.

Karena itu pada akhir Juni 2014 lalu, dia telah melaporkan kepada Ahok selaku Plt Gubernur DKI bahwa tugas-tugas tersebut telah diselesaikannya. Seperti pembenahan Kartu Jakarta Pintar (KJP), membuat rekrutmen struktural, manajemen anggaran, serta penataan kelembagaan. Sehingga dia siap melepas jabatannya itu untuk dilanjutkan penerusnya.

"Sudah saya lakukan. Sistem sudah dibangun. Menurut hemat saya, berarti siapapun yang duduk (jadi Kadisdik) sudah mudah. Karena sudah ada relnya. Tinggal berjalan pada relnya," jelas Lasro.

Karena telah membuat pembenahan atau rel yang baik dalam Disdik DKI, maka Lasro menilai tidak etis jika dirinya juga yang menjalankan kereta. Dia ingin memberi kesempatan kepada pihak lain untuk dapat meneruskan apa yang telah dibenahinya dalam Disdik DKI.

"Saya yang buat relnya, kalau saya lanjutkan, lama-lama kayak katak dalam tempurung. Nggak boleh gitu. Harus tahu bahwa jabatan itu nggak harus dikekepin (didekap)," ujar Lasro. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya