Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Andy Noorsaman Sommeng menyayangkan aksi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengkritisi kebijakan penghapusan solar di Jakarta Pusat.
Andy mengungkapkan, seharusnya Mantan Bupati Bangka Belitung yang akrab disapa Ahok tersebut melayangkan surat ke lembaganyajika ingin mengkritisi penghapusan solar.
"Kan saya bilang, Pak Ahok itu Wakil Gubernur, artinya pak Ahok itu birokrat. kalau birokrat artinya bekerja sesuai ketentuan, bukan bicara melalui media. Artinya Ahok tulis surat ke Kementerian ESDM dan BPH Migas, untuk menyatakan per tanggal sekian untuk tidak diberikan alokasi BBM subsidi," kata Andy, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis (7/8/2014).
Andy pun mengkritisi balik ucapan Ahok yang menyinggung pemasangan Sistem Monitoring Pengendalian (SMP) Radio Frequention Identification (RFID). Menurutnya, program tersebut sebenarnya bukan kewenangan BPH Migas melainkan kewenangan PT Pertamina (Persero) sebagai pelopor program tersebut.
"Nah, pak Ahok kan birokrat, siapa yang bekerja , siapa yang punya tugas dan fungsi dan milik kewenangan, RFID itu kan di Pertamina," Jelasnya.
Basuki Tjahaja Purnama mengkritik keputusan pemerintah pusat yang membatasi penjualan solar di beberapa daerah. Menurut Ahok, seharusnya bukan solar yang dibatasi, melainkan premium.
Ahok pun mempertanyakan penggunaan Radio Frequency Identification (RFID) atau alat untuk membatasi penggunaan BBM hanya dipasang di truk-truk dan kendaraan lain yang berbahan bakar solar.
Akibatnya dapat berimbas pada terganggunya harga bahan-bahan pokok. Karena truk-truk umumnya dipakai untuk mendistribusikan bahan-bahan tersebut.
Seharusnya, lanjut dia, RFID dipasang di mobil-mobil pribadi untuk membatasi pemakaian bensin, bukan solar. Dia juga menagih janji pemerintah pusat yang mengatakan low cost green car atau mobil murah tidak memakai BBM bersubsidi. (Pew/Gdn)
BPH Migas Anggap Ahok Birokrat yang Tak Bekerja Sesuai Ketentuan
Basuki Tjahaja Purnama mengkritik keputusan pemerintah pusat yang membatasi penjualan solar di beberapa daerah.
diperbarui 07 Agu 2014, 17:12 WIBIlustrasi Solar naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Harga Emas Pulih Berkat Permintaan Tiongkok, Tren Bullish Mulai Terbentuk
10 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal, Efektif
Polisi Bongkar Pembuatan Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Ini Ciri-Ciri Uang Asli
Penampil Disabilitas Warnai Haul Gus Dur ke-15
Tips Menurunkan Panas pada Bayi: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Kepala Bank Indonesia Sulsel: Uang Palsu UIN Makassar Sulit Dibedakan dengan Uang Asli
Tips TOEFL Listening: Panduan Lengkap Meraih Skor Tinggi
Tips Putih Ala Korea: Rahasia Kulit Glowing dan Sehat
Tips Structure TOEFL: Panduan Lengkap Meningkatkan Skor
Tips Sukses Berbisnis: Panduan Lengkap Menjadi Pengusaha Handal
Tips Tulisan Bagus: Panduan Lengkap Meningkatkan Kualitas Tulisan Tangan
7 Pesona Eca Japasal Tampil bak Dewi di Pewayangan Jawa, Auranya 'Sihir' Penggemar