Jadi Sutradara, Ini Contekan Lukman Sardi

Menyutradarai film, Lukman Sardi berguru dengan sejumlah sutradara terkenal seperti Nia Dinata, Rudi Sujarow dan Mira Lesmana.

oleh Julian Edward diperbarui 07 Agu 2014, 17:50 WIB
Lukman Sardi menyayangkan keputusan LSF yang melarang pemutaran film Noah di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Piawai memerankan banyak karakter di depan kamera, Lukman Sardi mulai jajal kemampuan jadi sutradara. Ia memulainya lewat film yang berkisah soal tragedi Mei 1998. Pemeran Bung Hatta dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka itu memaparkan pengalaman berada di balik layar.

"Sukanya banyak, dukanya dijadikan suka. Kita kan selama ini nggak pernah masuk ke seluk beluk produksi. Misal syuting outdoor hujan, sutradara harus tahu kapan syuting supaya nggak molor. Susah dapat izin dan soal biaya. Tapi itu yang bikin adrenalin jadi tertantang," kata Lukman usai screening film Negri Tanpa Telinga di Djakarta Teater, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014).

Menyutradarai sebuah film, apalagi film panjang yang sarat sejarah, tentu bukan perkara mudah. Lukman pun curi ilmu dari para sutradara ternama.

"Saya banyak belajar jadi seorang sutradara. Selama aku main film, Mira Lesmana, Nia Dinata, Rudi Sujarwo, aku banyak tanya," sambung Lukman.

Lukman sendiri enggan membocorkan judul film yang baru mulai syuting pada September mendatang itu. Namun dari sebuah sumber, film tersebut berjudul Di Balik Pintu Istana dan salah seorang bintangnya adala Fauzi Baadilah, Boy William, Donny Alamsyah dan Dian Sidik. Lukman memastikan film itu akan tayang Desember 2014 atau Januari 2015.

"Di film ini aku nggak menekankan pada sejarah. Lebih ke drama dan humanisme. Ada penurunan Presiden Soeharto dan kerusuhan. Ini tantangan, film pertama dengan skala besar," katanya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya