Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah film, musik menjadi bagian yang tak terpisahkan. Sebagai karya kolaboratif, musik memegang peran penting dalam menjadikan sebuah film menjadi karya yang menyentuh hati penonton. Hal ini disadari betul oleh Ichwan Persada, produser film Hijabers in Love. Sejak awal dirinya pun mengaku selektif memilih lagu yang akan menghiasi film perdana dari rumah produksi Andalan Sinema itu. Bersama Nadya Fatira yang menjadi penata musiknya, dia bergerilya mencari band indie terbaik dari seluruh Indonesia.
"Untuk film ini, kami memang sengaja ingin mengangkat band indie yang potensial. Langkah ini sesungguhnya tak baru, sudah dilakukan sejumlah film seperti Catatan Akhir Sekolah atau Janji Joni. Karena kami yakin Indonesia punya banyak sekali musisi potensial yang belum dapat ruang untuk memperdengarkan karyanya," ujar Ichwan saat dihubungi Kamis (7/8/2014).
Dalam film yang dibintangi Andania Suri, Shawn Adrian Khulafa dan Vebby Palwinta itu, sejumlah band indie turut menyumbangkan lagu yang akan mempermanis adegan. Bukan hanya band indie dari Jakarta dan Bandung, tapi juga band indie dari Makassar.
Sementara untuk lagu tema, Hijabers in Love memilih band indie populer, Payung Teduh. Lagu mereka yang berjudul “Berdua Saja” direkam ulang khusus untuk kepentingan film. Is selaku vokalis dari Payung Teduh punya alasan menarik tentang keterlibatan mereka di film ini.
"Kami tertarik karena ada 3 pesan tersirat dalam cerita ini. Ada keberanian untuk mengutarakan perasaan, juga pesan untuk selalu bisa menahan diri dan fokus akan tanggung jawab dan peran, juga pesan untuk bersabar. Sedikit banyak kami juga tertarik karena film ini memberikan gambaran tentang batasan-batasan bagi remaja dalam menjalani problematika cinta di kehidupannya sehari-hari dan ini bagus untuk dimiliki anak muda," jelas pria berambut gondrong ini.
Sementara itu, Firman Baso, Produser Eksekutif Hijabers in Love, mengaku banyak faktor yang memengaruhi sukses tidaknya sebuah film khususnya dalam perolehan penonton. "Selain faktor cerita, sinematografi yang baik serta pemain yang terkenal, musik tema atau soundtrack jadi salah satu daya tarik untuk penonton film," ujar Firman.
Pemilihan lagu yang tepat terhadap penyanyi/ band yang tepat diyakini mampu mendongkrak perolehan jumlah penonton. "Payung Teduh merupakan band indie yang memiliki pengaruh yang kuat di penikmat musik, khususnya remaja, Selain itu musik mereka digandrungi karena liriknya yang kuat dengan tema percintaan yang memang selaras dengan tema film yang kami buat," Jelas Firman.
Single “Berdua Saja” versi eksklusif untuk Hijabers in Love ini bisa didengarkan di radio di seluruh Indonesia dalam waktu dekat. Dan tentunya bisa didengarkan pula di film yang akan dirilis pada 4 September itu.
Band Payung Teduh Isi Soundtrack Film Hijabers In Love
Sebagai karya kolaboratif, musik memegang peran penting dalam menjadikan sebuah film menjadi karya yang menyentuh hati penonton.
diperbarui 07 Agu 2014, 19:50 WIBSebagai karya kolaboratif, musik memegang peran penting dalam menjadikan sebuah film menjadi karya yang menyentuh hati penonton.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Kunci Mendapat Kemuliaan dan Rezeki Lancar Tak Terduga Menurut Syekh Ali Jaber
Polisi Gelar Perkara Truk Tronton Maut di Slipi pada Kamis 28 November 2024
27 Ribu Personel Gabungan Jaga Pilkada Serentak 2024 di Banten
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ingatkan Gen Z Konsekuensi Abaikan Etika Saat Menggunakan AI
Mengapa Bumi Tampak Datar Meski Berbentuk Bulat?
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan