Kegiatan Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sebulan

Selain untuk pemulihan ekosistem, penutupan kegiatan pendakian ini juga untuk antisipasi terjadinya kebakaran hutan.

oleh Rinaldo diperbarui 08 Agu 2014, 00:32 WIB
Gunung

Liputan6.com, Sukabumi - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menutup sementara kegiatan pendakian umum ke kedua gunung tersebut selama satu bulan penuh mulai 1 hingga 31 Agustus 2014.

"Penutupan kegiatan pendakian ini merupakan agenda rutin setiap tahun, selain itu sebagai langkah pemulihan ekosistem setelah sekian lama dibuka untuk kegiatan pendakian dan kemah," kata Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Sukabumi BBTNGGP Afrizal, Kamis 7 Agustus 2014.

Menurut Afrizal, selain untuk pemulihan ekosistem, penutupan kegiatan pendakian ini juga untuk antisipasi terjadinya kebakaran hutan, karena pada Agustus ini menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) intensitas hujan rendah.

Bahkan dari prakiraan BMKG, curah hujan di wilayah Jawa Barat, khususnya Sukabumi, Bogor dan Cianjur rendah sehingga berpotensi terjadinya kebakaran hutan. Maka dari itu, jika kegiatan pendakian tetap dibuka dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti jatuhnya korban jiwa akibat kebakaran hutan.

"Dengan ditutupnya kegiatan pendakian secara umum ini, percepatan pengembalian hayati dan ekosistem bisa terlaksana, karena bagaimana pun juga ekosistem yang ada di Gunung Gede dan Pangrango butuh berkembang biak dan tumbuh secara tenang tanpa terganggu oleh manusia," tambahnya.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi adanya penyusup selama penutupan kegiatan pendakian ini, pihaknya melakukan kegiatan pengamanan, pemantauan dan patroli langsung di lapangan. Selain itu, juga sudah melakukan sosialisasi baik kepada warga dan menyebarkan imbauan pemberitahuan bahwa untuk sementara kegiatan pendakian untuk umum ditutup sampai 31 Agustus.

Namun, untuk kegiatan rekreasi harian seperti ke Curug Cibeureum, Curug Sawer, dan Situ Gunung serta kegiatan berkemah di bumi perkemahan (buper) tetap buka. "Yang ditutup hanya kegiatan pendakian saja, tapi untuk tempat wisata tetap kami buka," pungkas Afrizal. (Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya