Agustus Ini, Lampu Lalin Genap Berusia 100 Tahun

Alat pengatur lalu lintas pertama merupakan rancangan dari James Hoge, dengan hak paten otoritas Amerika Serikat (AS) pada tahun 1918.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 09 Agu 2014, 09:15 WIB
Alat pengatur lalu lintas itu merupakan rancangan dari James Hoge, yang memperoleh paten dari otoritas Amerika Serikat (AS) pada 1918.

Liputan6.com, Ohio - Alat yang satu ini tentu tak asing lagi dijumpai sehari-hari. Fungsinya sangat vital dalam lalu lintas. Tak lain dan tak bukan, alat tersebut adalah lampu pengatur lalu lintas.

Namun, tahukah Anda jika 5 Agustus 2014 lalu merupakan hari bersejarah bagi lampu lalu lintas? Pasalnya, sejak pertama dipasang tahun 1914 silam, kini alat tersebut genap berusia satu abad.

Merunut sejarah, lampu lalu lintas elektronik untuk pertama kalinya dipasang di Euclid Avenue dan East 105th Street di Cleveland, Amerika Serikat (AS) pada 5 Agustus 1914, demikian dilansir dari Usatoday, Sabtu (9/8/2014).

Adapun, alat pengatur lalu lintas itu merupakan rancangan dari James Hoge, yang memperoleh paten dari otoritas Amerika Serikat (AS) pada tahun 1918. Perangkat itu memiliki empat pasang lampu merah dan hijau yang berfungsi sebagai indikator untuk kendaraan berjalan atau berhenti.

Foto dok. Liputan6.com


Pada masanya, perangkat ini sukses menjadi solusi pengatur jalan, dimana pejalan kaki, sepeda, kuda, dan trem tumplek blek bertemu di jalanan.

"Cleveland, saat ini, telah mengalami perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan. Industri dan manufaktur berkembang, dan Cleveland adalah kota kedua di AS sebagai basis produksi mobil setelah Detroit," ujar Tom Rieder dari Ohio History Connection.

Hadirnya lampu lalu lintas, menurut Rieder, tercipta karena rasa frustasi yang timbul dalam benak Hoge melihat kesemerawutan jalan raya pada masa itu.

"Rumah keluarga Hoge terletak di 107th Street, dekat Euclid Avenue, sementara kantornya Automatic Signal and Appliance Co. berada di wilayah barat. Saya rasa, lampu lalu lintas itu telah mempersingkat waktu perjalanannya dari rumah ke kantor," jelas Rieder.

Foto dok. Liputan6.com


Setelah berjasa pada masyarakat lewat alat temuannya tersebut, Hoge akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1926 karena pendarahan otak.

Beberapa tahun kemudian, pria lain bernama Garrett Morgan kembali muncul dengan temuan baru alat lampu lalu lintas. Ia mematenkan lampu lalin dengan sinyal tiga posisi yang masih digunakan hingga hari ini. Selamat ulang tahun yang ke-100 lampu lalu lintas!

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya