Liputan6.com, Hong Kong - Aksi kanibal kembali terjadi di China. Pelakunya adalah seorang pria dewasa. Seperti diberitakan News.com.au, Jumat (8/8/2014), Chau Hoi-leung diketahui mencincang dan memasak jasad orangtuanya, dicampur bersama dengan beras, untuk makan siang.
Pria berusia 30 tahun itu disebutkan telah merencanakan serangan brutal dan aksi kanibal bersama seorang temannya.
Advertisement
Menurut teman-temannya, Chau dibesarkan oleh orangtua yang penuh kasih yang memberikan segala permintaannya. Tapi ketika orangtuanya meminta Chau mencari pekerjaan, ia malah pergi dan menuduh mereka tak mau mengurusnya.
Suatu ketika, orangtuanya, Chau Wing-ki (65) dan Siu Yuet-yee (62) diundang makan siang ke apartemennya di Hong Kong. Mereka pun berpikir sang anak sedang mendapatkan masalah, sehingga buru-buru mengunjunginya.
Setelah mereka datang, bukannya sambutan hangat, keduanya pun langsung diserang Chau hingga tewas seketika. Dengan bantuan Tse Chun-kei -- temannya, ia kemudian tega mencincang tubuh orangtua sendiri dan memasaknya dicampur dengan beras.
Aksi sadis Chau diketahui, setelah kedua orangtuanya dilaporkan menghilang pada Maret lalu. Penyelidikan pun dilakukan di rumahnya.
Lalu, detektif yang memeriksa rumah pria berekspresi datar itu terkejut bukan kepalang, ketika melihat dua kepala beku yang disimpan pelaku di lemari es. Setelah diperiksa, ada bagian tubuh lain di dalam freezer, bahkan noda darah masih bercecer di lantai.
Bagian tubuh yang tidak disimpan ke dalam freezer disimpan di dalam kotak makanan, dalam keadaan sudah diasinkan.
Berdasarkan keterangan pihak pengadilan, Chau dan Tse disebutkan telah merencanakan aksi kanibal itu dengan sangat hati-hati. Sebab mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya, seperti membeli pisau tajam dan lemari es besar untuk menyimpan potongan tubuh. Mereka juga membeli oven microwave dan rice cooker.
Atas dasar itu, Chau dan Tse pun dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Namun Chau mengelak, pria berusia 30 tahun itu mengatakan orangtuanyalah yang bersalah karena tak mau lagi mendanai gaya hidup mewahnya.
Namun jaksa tak sepakat, mereka diancam hukuman berat karena telah melakukan pembunuhan sadis.
Baca Juga: